Presiden Jokowi Tinjau TPS-3R Desa Citarik Pelabuhan Ratu

Loading

PELABUHAN  RATU (IndependensI.com) —Setelah meninjau kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) di Desa Pasir Suren, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi PKT kedua yakni Desa Citarik Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu 8 April 2018. Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Desa dan PDDT Eko Sandjojo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Presiden Jokowi juga berkesempatan meninjau Tempat Pengolahan Sampah 3R  Desa CItarik Pelabuhan Ratu  menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS-3R. Pembangunan TPS-3R dilakukan tahun 2016, oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan anggaran Rp 550 juta.

Fasilitas yang ada di TPS-3R diantaranya hanggar, gudang, mesin pencacah, dan motor pengumpul sampah. Sampah yang dikumpulkan dari masyarakat, kemudian diolah disini menggunakan teknik pengomposan, dibuat menjadi pakan ternak, pengolahan bio gas, dan vermikompos untuk sampah organik yang mudah membusuk.Sementara untuk sampah anorganik dilakukan pemilahan, pembersihan dan pencacahan menggunakan mesin. Pengelolaannya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dan Bank Sampah. Sampah yang sudah dipilah masyarakat dapat diserahkan kepada Bank Sampah yang akan ditukar dengan sejumlah uang sehingga menambah penghasilan warga.

“Sebelum dibangun TPS-3R, masyarakat membuang sampah secara sembarangan. Setelah adanya TPS-3R, masyarakat diajak merubah prilakunya menjadi membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pengelolaan 3R terhadap sampah yang mereka hasilkan,” kata Menteri Basuki.

Pada tahun 2018, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melaksanakan program PKT di Desa Citarik yang akan mendukung pengembangan potensi Desa Wisata .

Sementara untuk PKT lainnya di Kabupaten Sukabumi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan pembangunan jalan produksi untuk memudahkan pengangkutan hasil pertanian melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) menggunakan anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya. Total alokasi anggaran PISEW di Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 61,8 miliar untuk 103 kecamatan.

Di bidang Bina Marga, pemeliharaan jalan nasional berupa pemotongan rumput, pembersihan drainase, serta pengecatan median jalan juga dikerjakan dengan cara padat karya tunai. Seperti dilakukan pada ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud senilai Rp 152 juta. Ditargetkan tenaga kerja yang terserap dari PKT ini sebanyak 46 orang. (***)