Kepala BNPT Komjen Pol Drs Suhardi Alius, MH memimpin Apel Kebangsaan ‘Menjadi Indonesia’ di halaman rektorat IAIN Bengkulu, Rabu (11/4/2018). (Foto: Dokumentasi BNPT)

Penanggulangan Terorisme Butuh Tiga Unsur Penting

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kunci keberhasilan penangggulangan terorisme di Indonesia terdiri atas tiga unsur. Pertama adalah penguatan Pancasila, kedua adalah sinergi seluruh elemen bangsa, dan ketiga adalah penguatan nilai-nilai kearifan lokal. Bila ketiga elemen itu berjalan baik, penanggulangan terorisme akan lebih efektif dan efisien.

Hal itu ditegaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Drs Suhardi Alius, MH saat memimpin Apel Kebangsaan ‘Menjadi Indonesia’ di halaman rektorat IAIN Bengkulu, Rabu (11/4/2018).

Menurutnya, langkah-langkah strategis itu terus dioptimalkan BNPT, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini. Tentunya BNPT tidak bisa sendiri melakukan penanggulangan terorisme.

“Kami butuh keterlibatan semua pihak. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap daerah inilah yang menjadi penyambung sinergitas dengan daerah-daerah untuk bersama-sama memberantas paham radikal dan terorisme di seluruh pelosok negeri,” kata Suhardi dalam surat elektronik yang diterima IndependensI.com, Rabu sore.

Selain itu penguatan nilai-nilai lokal juga harus digalakkan dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional. Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, kearifan lokal memiliki kekuatan pada tokoh agama dan tokoh adat. Karena itu pemerintah sangat mengapresiasi semua elemen bangsa yang turut serta dalam keterlibatanya untuk menanggulangi paham radikal dan terorisme.

“Kelompok radikal terorisme selalu membuat kekacauan. Mereka bekerja secara statis, terus menerus dan menggunakan berbagai cara untuk merekrut anak-anak muda kita bergabung menjadi kelompoknya. Ini yang harus kita cegah agar generasi muda kita tidak terpapar paham radikal terorisme. Keterlibatan tokoh adat dan ulama sangat penting untuk membentengi generasi muda ini,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, mantan Kapolres Depok ini mengapresiasi kegiatan workshop video pendek bersama pelajar dan generasi muda yang digelar FKPT Bengkulu. Menurutnya, ini menjadi sebuah terobosan yang baik, karena kelompok radikal teroris juga menggunakan media sosial dan media visual untuk menyebarkan propaganda.

Bahkan Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kinerja BNPT yang mampu menggerakkan anak-anak muda untuk turut serta melawan paham radikal terorisme melalui duta damai dunia maya dan lomba video pendek ini.  Apalagi video-video itu nantinya akan diputar di XXI beberapa daerah dan kota

“Lomba video pendek merupakan bagian soft aproach (pendekatan lunak). Kita memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa betapa radikalisme sangat berbahaya dan dapat menjangkiti siapa saja,” ungkap Suhardi.

Selain memimpin Apel Kebangsaan, Kepala BNPT juga memberikan memberikan kuliah umum dihadapan 800 mahasiswa/mahasiswi IAIN Bengkulu. Pada kesempatan itu, Suhardi mengajak generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Karena itu generasi muda harus terus menggali ilmu agar bisa menjadi manusia unggul sehingga bisa diandalkan dalam membangun dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Persaingan global semakin sengit, kalian harus mempunyai keunggulan. Selain mendapatkan keilmuan umum, kalian juga harus belajar agama, sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara baik untuk kemaslahatan masyarakat dan perdamaian,” kata Komjen Suhardi Alius.

One comment

  1. Nearly all of whatever you assert is supprisingly legitimate and that makes me ponder why I had not looked at this with this light previously. Your piece really did switch the light on for me as far as this issue goes. Nevertheless there is actually 1 point I am not too comfy with and while I make an effort to reconcile that with the actual central theme of the point, permit me observe exactly what the rest of your subscribers have to point out.Very well done.

Comments are closed.