KARO (IndependensI.com) – Para perwakilan siswa siswi SMA Negeri 1 Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang terdiri dari kelas sepuluh dan kelas sebelas seusai ujian semester akhir, Jumat (25/5/2018) mendatangi Kantor DPRD Karo.
Adapun maksud kedatangan siswa siswi tersebut ingin mengadukan nasib mereka terkait keberatan mereka tentang pengutipan yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan alasan untuk membeli kursi sekolah.
Kedatangan para siswa-siswi tersebut langsung disambut oleh anggota DPRD Komisi C Kabupaten Karo, yakni Mansur Ginting, Sarijon Mbako dan Jon Karya Sukatendel.
Menurut penuturan salah seorang siswa, yang namanya tidak ingin disebutkan, mengatakan mereka keberatan atas pungutan yang diberlakukan pihak sekolah. Adapun kriteria jumlah kutipan nominalnya ditetapkan pihak sekolah dan Ketua Komite sekolah kepada siswa yakni untuk kelas Sepuluh (X) Rp 700.000 per siswa, kelas sebelas (XI) Rp 600,000, dan kelas dua belas (XII) Rp 300.000.
“Kami diwajibkan secara bervariasi, kelas X Rp 700.000, kelas XI Rp600.000 dn kelas XII Rp 300.000. Pihak sekolah sering mendesak supaya siswa-siswi segera membayarkan dengan alasan untuk pembelian kursi, “katanya.
Kebijakan pihak sekolah melakukan pungutan tersebut dikeluhkan mereka. Perekonomian masyarakat di Kabupaten Karo, khususnya di sekitar Gunung Sinabung belum pulih sebagai akibat erupsi Gunung Sinabung. Apalagi, mereka sebagian masih tinggal di hunian sementara yang disediakan peerintah pusat.
“Kami tidak sanggup membayar. Hidup keluarga kami sangat susah akibat terkena dampak erupsi sinabung, dan kami masih tinggal di huntap “kata siswa melontarkan kepada anggota DPRD Karo.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Karo, Sarijon didampingi Mansur Ginting dan Jon Sukatendel berjanji akan menindak lanjuti ke pihak sekolah dan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang nota bene penentu kebijakan khusus Sekolah SMAN yang ada di Kabupaten Karo. “Kami akan berupaya kasus ini secepatnya diselesaikan, supaya siswa tidak tertekan oleh pungli seperti ini dan bisa belajar dengan tenang juga,” kata Sarijon.
Tak hanya itu, anggota DPRD inijuga menekankan kepada siswa, supaya uang tersebut jangan dulu dibayarkan kepada pihak sekolah. Anggota dewan ini juga menanyakan langsung ke para siswa mengenai fasilitas apa saja yang kurang di sekolah.
Salah seorang perwakilan siswa langsung menjelaskan bahwa mereka juga meminta agar Lantai sekolah mereka yang selama ini berlantai tanah untuk segera dibangun dengan keramik. Selain itu, siswa juga meminta alat kelengkapan olah raga, gedung perpustakaan juga ruang praktek komputer. Hari gini kok masih ada sekolah lantai tanah,” katanya.
Tuntutan para siswa tersebut langsung di sambut baik oleh anggota dewan Mansur Ginting dan pihaknya berjanji akan mengusulkan dan memperjuangkan nantinya di APBD Tahun Anggaran berikutnya.
Ketika dikonfirmasi Kepala UPT SMA Kabupaten Karo, S. Ginting belum bersedia memberikan komentar, karena dirinya sedang berada dikantor Gubernur Sumatera Utara, “Saya lagi dikantor gubernur, hari Senin saja kita ngomong,”katanya. (Daris)
Very superb info can be found on web site. “Compassion for myself is the most powerful healer of them all.” by Theodore Isaac Rubin.