Deddy Mizwar
Deddy Mizwar. (foto istimewa)

Deddy Mizwar Nilai Potensi Terjadi Kericuhan Sangat Besar

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Calon Gubernur Jawa Barat (Cagub Jabar) nomor urut 4, Deddy Mizwar, meminta jaminan keamanan pada pelaksanaan debat terakhir Pilgub Jabar yang rencananya akan digelar pada 22 Juni di Kota Bandung.

Deddy Mizwar atau akrab disingkat Demiz menilai, potensi terjadinya kericuhan sangat besar. Hal itu dia kaitkan pada peristiwa yang terjadi saat debat kedua. Bahkan kasus tersebut  terus bergulir dan memicu kasus-kasus lainnya.

Seperti halnya aksi demo yang terjadi di DPW PKS Jabar beberapa waktu lalu, di mana PKS dituduh sebagai sarang teroris.

“Hingga saat ini kasus kericuhan itu tidak selesai, sehingga tidak menutup kemungkinan akan berimbas pada debat ketiga. Sehingga bila pada debat ketiga terjadi kericuhan, maka akan mengganggu proses Pilgub Jabar. Apalagi kalau kericuhan itu menimbulkan pertumpahan darah dan menelan korban jiwa, tentunya akan membuat Pilgub Jabar ditunda,” ungkapnya.

Menurutnya, bila kericuhan tersebut menelan korban jiwa, maka proses pilkada pun akan kacau dan ditunda untuk menjaga stabilitas keamanan. Namun demikian, hal tersebut tentunya akan menimbulkan kerugian banyak pihak, terutama masyarakat. “Akibatnya masyarakat atau rakyat akan rugi ratusan milyar untuk penundaan ini,” katanya.

Karena itu, lanjut Demiz, pihaknya menghimbau KPU Jabar untuk membatalkan acara debat ketiga, karena potensi kerawanannya sangat tinggi. “Saya mengimbau sebaiknya tidak ada debat ketiga. Maka itu, saya menulis surat ke KPU Jabar, saya minta jaminan keamanan, karena saya tidak mau ada satu orang pun di sana yang jadi korban,” katanya.

Untuk itu, Demiz meminta jaminan dengan penambahan personel keamanan. Penambahan personal itu, menurutnya, bisa kemungkinan adanya kericuhan. Jika tidak diantisapasi,  maka tidak menutup kemungkinan terjadi kerusuhan dan Pilgub Jabar bakal ditunda.

“Ada potensi pilgub Jabar ditunda karena kerusuhan. Saya melihat kemungkinan terjadinya penundaan pemilu jabar sangat tinggi. Khususnya pada saat debat ketiga nanti tanggal 22 Juni, itu sangat rawan dan berpotensi ricuh,” jelas Deddy Mizwar.(BM/ist)