Dibayar Rp 250 Ribu Per Orang, Ganjar Pranowo Didemo di KPK

Loading

SEMARANG (IndependensI.com) – Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Jateng Indra Sriyanto mempertanyakan demo di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diselenggarakan pada Jumat, (22/06/2018). Ia memperoleh informasi sebuah bus mengangkut 35 orang menuju gedung KPK Kamis malam (21/06/2018) dari Jawa Tengah dan diperkirakan mereka sampai Jakarta Jumat 22 Juni pagi.

“Siapakah mereka? Orang-orang ini mengaku-ngaku sebagai pejuang antikorupsi. Patut diduga mereka adalah massa bayaran yang dikendalikan salah satu cagub Gubernur Jawa Tengah yang sudah frustasi karena terancam gagal,” kata Indra.

Seorang pendemo yang mangaku bernama Agus (25 tahun) pada saat diwawancarai IndependensI.com menyatakan demo ini diperintahkan oleh tim sukses Sudirman Said untuk melakukan unjuk rasa tentang e-KTP di KPK. “Lewat demo, Sudirman mau menggiring opini desakan kepada KPK agar menjatuhkan Ganjar. Targetnya adalah Ganjar bisa jatuh dan kalah.  Masing-masing kami dapat uang Rp 250.000 dan akan ditambah Rp 250.000 lagi jika Ganjar kalah,” ujarnya.

Ia menyatakan tim sukses Sudirman Said yakin bahwa satu-satunya cara mengalahkan Ganjar adalah membentuk opini seolah-olah Ganjar koruptor. “Tim Sukses Sudirman memanfaatkan orang dengan bayaran masing-masing 250 ribu untuk membunuh karakter Ganjar. Orang-orang ini dibayar untuk terus berteriak-teriak di gedung KPK. Meski kami tahu bahwa Ganjar tak mungkin jadi tersangka, tapi kami tidak perduli,” ujarnya.

Agus menyatakan tujuan demo agar mereka bisa diliput media. Undangan kepada media sudah disebar dengan korlap atas nama Saharudin disertai nomer kontak 085210750555.

Undangan peliputan ke media disebar oleh Anthony Leong (HP: 081212306488). Orang Gerindra ini adalah mantan Koordinator Anies-Sandi Digital Volunteer (INSIDER). “Saharudin ini orang Medan. Karena dibayar Sudirman Said, dia mau obok-obok Jateng dan jatuhkan Ganjar. Satu orang lagi yang akan pimpin demo adalah Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpaet sudah “dibeli” sejak Pilkada DKI Jakarta untuk menghantam Ahok,” kata Agus.