Teknologi Blockchain Bidang Pertanian Diperkenalkan Di Bali

Loading

BALI (IndependensI.com) – Era globalisasi teknologi blockchain yang berfokus pada peningkatan hasil budi daya pertanian diperkenalkan di Bali oleh The Funding Partners (TFP) sebuah perusahaan ekuitas swasta global terdepan yang didirikan di Utah, AS pada tahun 2007.

Dengan teknologi ini diharapkan petani bisa meningkatkan pendapatannya dan konsumen juga mendapatkan produk berkualitas yang sesuai harapan. “Kita akan kerja sama dengan petani. Dan saat ini kita kembangkan lahan petani seluas 60 hektar untuk tanaman padi yang selama ini sudah dilakukan petani,” ujar Komisaris TFP (The Funding Partners) Indonesia Joni Eko Saputro, di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Minggu (19/8/2018) di sela-sela kerja sama MoU antara TFP Indonesia dengan TFP Internasional.

Dikatakan dalam pelaksanaannya TFP akan menyediakan berbagai kebutuhan petani untuk kegiatan usaha taninya seperti bibit, pupuk hingga kontrol lahan yang akan ditanami termasuk pascapanen. “Dan hasil petani akan dibeli TFP dengan harga yang lebih baik dari harga pasar,” jelasnya. Dengan program blockchain ini, petani juga akan diedukasi sehingga bisa meningkatkan pengetahuannya dalam bertani.

Menurut Joni, dengan program blockchain ini ada tiga komponen yang saling bersinergi dan menguntungkan yakni petani, TFP dan konsumen. “Petani akan memproduksi hasil pertanian yang berkualitas sehingga menambah pendapatannya dan konsumen juga memperoleh barang sesuai keinginannya,” tambah Desak Kiky selaku praktisi bisnis.

Dikatakan TFP telah mengembangkan model ini di Kamboja, Vietnam serta beberapa negara lain dan menunjukkan hasil yang bagus. “Di Bali yakni di Jatiluwih merupakan proyek pertama di Indonesia yang selanjutnya juga diikuti di Bogor,” tambahnya.

Sementara Mr. Jim Edward selaku Chief Executive Officer of The Funding Partner mengatakan sektor pertanian ini penting untuk petani dengan memberikan harga jual lebih baik dan bagi konsumen ini bagus karena mendapatkan harga dan kualitas barang yang bagus. “Dengan blokchain kita tahu keinginan pasar, kualitas yang dibutuhkan sehingga harga lebih tinggi dari pasar yang bisa dinikmati petani,” jelas Edward.

Dari sisi prospeknya, seorang pebisnis mancanegara Yakob Chandra mengatakan bahwa Teknologi Blockhain dalam sektor pertanian yang diperkenalkan TFP ini merupakan investasi yang mempunyai benefit yang menjanjikan dan merupakan suatu prospek bisnis yang bernilai tinggi. (hidayat)