KemenPora Bekali Pemuda Denpasar Keterampilan Cegah Narkoba

Loading

BALI (Independensi.com) – Penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar/mahasiswa menjadi permasalahan yang harus ditindaklanjuti dengan serius mengingat kelompok ini merupakan gerenasi muda penerus bangsa. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, I Wayan Gunawan dalam pelatihan kader pemuda anti narkoba (KOPAN) yang berlokasi di Gedung Wanita Nari Graha, Denpasar, Bali, pekan lalu.

Kegiatan pelatihan KOPAN ini merupakan besutan dan menjadi program prioritas nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dilaksanakan bersama Generasi Muda Desa Nusantara (Gema Desantara) di 5 Kabupaten se-Provinsi Bali.

I Wayan berpesan, peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik. Sebab, para KOPAN harus mengetahui tentang narkoba baik dari aspek positif maupun aspek negatif narkoba.

“Aspek positif narkoba merupakan hal-hal mengenai narkoba yang perlu diketahui luas sehingga terhindar dari penyalahgunaan narkoba meliputi jenis, sediaan dan efek farmakologinya. Sedangkan, aspek negatif penting untuk membentuk persepsi salah tentang narkoba yang beredar di masyarakat,” tutunya.

Sebab, tambah Gunawan, tidak sedikit yang beranggapan bahwa narkoba mampu meningkatkan stamina serta dapat menghilangkan stress. Untuk itu, persepsi negatif harus dimiliki untuk mendorong seseorang tidak menyalahgunakan narkoba.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Wawasan Kepemudaan Kemenpora RI, Zubed Prihantoro, mengatakan, Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah di Indonesia sebagai sasaran penyelundupan narkotika. “Bali yang merupakan destinasi wisatawan dunia dan letak geografisnya yang terbuka, menjadi Bali incaran para gembong narkotika,”terangnya.

Zubed menambahkan, faktor yang menjadikan Bali sebagai incaran adalah harga narkoba yang tinggi di Bali. “Harga narkotika di Bali cukup mahal, sehingga para penyelundup atau kurir memiliki keinginan yang besar untuk menyelundupkan narkotika dengan berbagai modus,” katanya.

Untuk itu, dirinya berharap kegiatan ini menjadi upaya secara bersama untuk mengurangi dan mencegah penyalahgunaan dan peredaran di wilayah Bali khususnya di kalangan remaja dan pemuda. (Hidayat)