Rekonstruksi Penanganan Pasca Gempa Lombok – Sulteng Bakal Dipercepat

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –  Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengadakan rapat terbatas penanganan pascagempa Lombok dan Sulawesi Tengah. Rapat tersebut membahas percepatan rekonstruksi, khususnya pengadaan hunian bagi warga terdampak gempa.

“Kita mengevaluasi dan juga menyusun program percepatan daripada proses rehabilitasi dan rekonstruksi, kita sudah masuk dalam tahap itu. Kita memutuskan semua mempercepat, Lombok itu mempercepat pembuatan komponen-komponennya, dan di Palu segera menetapkan di wilayah mana kita relokasi dan pembangunan rumah rakyat,” kata JK seusai rapat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Dalam rapat terbatas ini dihadiri Menko PMK Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Nila Moeloek, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala BNPB Willem Rampangilei, hingga Gubernur Sulteng Longki Djanggola.

JK mengungkapkan, untuk penanganan relokasi gempa Sulteng, tim telah menetapkan lokasi yang menjadi zona merah atau lahan yang tidak boleh dibangun kembali dan lahan yang menjadi tempat relokasi warga. “Sudah memberikan (ketetapan) daerah-daerah yang tidak boleh (dibangun lagi), artinya selain yang tidak boleh, maka boleh,” ujarnya.

Daerah yang ditetapkan sebagai zona hijau untuk pembangunan kembali permukiman warga adalah wilayah baru. Nantinya pemerintah daerah di Sulawesi Tengah akan menetapkan lokasi yang menjadi pembangunan permukiman warga untuk kemudian dibangun Kementerian PUPR

Sementara itu, sambil menunggu pembangunan kembali rumah warga di daerah relokasi, pemerintah pusat telah menyiapkan hunian sementara untuk warga. “Huntara (hunian sementara) akan selesai akhir bulan ini,” tuturnya.

Sekolah-sekolah terdampak gempa di Sulawesi Tengah juga telah dibangun kembali. “Dibangun oleh pemerintah dan juga oleh swasta, oleh lembaga-lembaga sosial,” imbuhnya.

JK mengatakan rencana rekonstruksi kembali Lombok dan Palu ada yang sesuai target dan ada juga yang mundur dari waktu yang ditetapkan. Namun untuk pengadaan hunian sementara di Sulteng, pemerintah menargetkan waktu 8 bulan sudah selesai. “Ini kan khususnya di Sulteng perlu ada diputuskan daerah merah dan daerah kuning (dan juga daerah hijau),” tuturnya.

JK kemudian menanggapi kabar soal masih adanya sejumlah korban gempa Lombok yang mengungsi hingga saat ini. Menurutnya, warga terdampak gempa di Lombok sudah tidak banyak lagi yang mengungsi, tapi banyak warga yang mendirikan tenda di samping rumahnya.

“Kalau di pengungsian umum itu boleh dibilang sudah tidak banyak, yang ada yang rumahnya akan diperbaiki dia kadang-kadang masih tidur malam di luar tapi sudah beraktivitas di rumahnya masing-masing. Terkecuali yang rusak berat itu yang sudah dikasih dananya, dari Rp 50 juta sudah dikasi 50 persen, itu akan diberikan lagi kepada yang lainnya minggu depan, semua akan diselesaikan, dananya sudah dikeluarkan Menteri Keuangan,” imbuhnya.