Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, salah satu putra terbaik Indonesia Timur, sebagai Calon Presiden/Wakil Presiden 2024-2029.

Parpol Disarankan Pertimbangkan Kepemimpinan Isran Noor Jadi Capres/Wapres 2024-2029

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Meiliana, Tokoh Kalimantan Timur mengatakan, partai-partai politik  termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) layak mempertimbangkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, salah satu putra terbaik Indonesia Timur, sebagai Calon Presiden/Wakil Presiden 2024-2029.

A’wan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama ini, menurutnya, cukup mumpuni dan  memiliki pengalaman leadership yang panjang dan sangat baik untuk memimpin Indonesia. “Beliau layak dan berpengalaman,” tutur Meiliana.

 

Secara kepemimpinan daerah, menurut  Meiliana, Isran, pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur periode 2009–2011 dan 2011-2015. Sebelumnya, Isran Noor merupakan wakil bupati Kutai Timur bersama dengan Awang Faroek setelah memenangkan Pilkada Kutai Timur pada Desember 2005 dan dilantik sebagai pasangan terpilih bupati dan wakil bupati Kutai Timur pada tanggal 13 Februari 2006. Sukses memimpin Kutai Timur, Doktor jebolan Universitas Padjadjaran Bandung 2014 mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Timur peride 2018-2023.

 

Isran Noor adalah A’wan PBNU Masa Khidmat 2022-2027, yang kepemimpinannya telah ditunjukkan sejak mahasiswa, dengan menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (1978–1979) dan Anggota Pengurus Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) (1979–1980).

 

“Sebagai pemimpin yang leadershipnya menonjol di Indonesia Timur, kami berharap Para Pengurus Partai Nasional melirik Indonesia Timur sebagai salah satu kandidat Presiden atau Wakil Presiden di pemilihan akan datang,” ujar Meiliana kepada media ini Selasa, (12/7) petang.

 

Isran Noor yang berdarah Kutai dan Bugis kelahiran 20 September 1957 ini, memiliki riwayat panjang dalam organisasi sosial kemasyarakatan. Isran adalah Anggota Pengurus Kosgoro Kaltim (1991–1992), Ketua Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Provinsi Kaltim (1986–2000), Sekretaris Harian Brunai-Indonesia-Malaysia-Philipines East Asia Growth Area (BIMP EAGA) (1996–2000), Anggota Pengurus Kiasgoro Kaltim (1991–1992), dan Ketua Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Provinsi Kaltim (1986–2000). Isran adalah juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mulawarman (2015–2020), Ketua Umum APKASI (Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia), dan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) 2019-2023.

 

Secara organisasi politik, Isran Noor, pernah menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur, Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur,    Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Ketua DPW Partai NasDem Kalimantan Timur (2020–2015), Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur, Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur, Ketua Umum APKASI (Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia), Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dan Ketua DPW Partai NasDem Kalimantan Timur (2020–2025).

 

Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur ini menceritakan pengalamannya ketika peresmian Ibu Kota Negara (IKN) oleh Presiden Jokowi 14 Maret 2022 lalu. Waktu itu, ujarnya, Ketua Umum PBNU Gus KH Yahya Cholil Staquf di depan Presiden Jokowi dan para gubernur se-Indonesia saat menyampaikan sambutan, memberikan apresiasi atas kesediaan Gubernur Isran Noor menjadi salah satu A’wan Syuriyah PBNU.

 

“Kalau saya ini, NU offline. Karena saya lahir dan tumbuh seumur hidup tidak pernah keluar dari pesantren. Kalau Pak Gubernur ini (isran Noor), NU-nya NU online. Beliau menjalankan ke-NU-annya secara virtual,” ucap Meilinda mengutip Yahya Staquf.

 

Pujian Gus Yahya itu, bukan hanya diberikan kepada Gubernur Isran Noor, tapi juga Provinsi Kalimantan Timur. “Saya rasa, seluruh warga nahdliyin akan merestui dan meridhoi, jika kadernya Pak Isran dipinang jadi Presiden atau Wapres,” Imbuh Hajjah Meiliana.

 

Gus Yahya bercerita, kutip Meilinda, peristiwa yang terjadi saat itu adalah hari istimewa yang terjadi secara luar biasa. Di mana pengukuhan PBNU dilakukan di luar Jakarta dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, bahkan mantan wakil presiden, Yusuf Kalla. Termasuk pula Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, para kiai sepuh NU dan perwakilan negara sahabat. “Gus Yahya pun mengungkapkan, mengapa kemudian Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi pengukuhan PBNU, bukan Jakarta atau provinsi lain di Indonesia. Karena kami menyadari bahwa Kalimantan Timur ini sangat istimewa,” kata Meiliana mengutip Gus Yahya.

 

Hajjah Meiliana memaparkan, selain leadership yang mumpuni,  Isran juga merupakan tokoh perekat. Ini dibuktikan Isran dengan kemampuannya ketika memimpin APKASI (Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia) dan kini APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia). Masyarakat Kalimantan Timur dan Masyarakat Indonesia Timur sudah, menurutnya, sangat iklas jika kader terbaiknya dipinang memimpin Indonesia. “Kami ikhlas, jika PKB dan partai-partai lainnya mengambil Pak Isran sebagai calon, dan warga Indonesia Timur akan membantu dengan segenap kerja keras dan doa,” tutupnya.