Rapat Bidang Teknik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dipimpin Direktur Teknik Johny Dewanto bersama para kepala bagian dalam pelaksanaan pelayanan air bersih. (foto:jonder sihotang)

Sembilan Prioritas RKAP PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi 2019

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-   Guna mencapai dan mewujudkan  target business plan atau perencanaan bisnis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi 2018-2023, secara bertahap akan dilakukan berbagai upaya. Untuk tahun 2019, setidaknya ada sembilan prioritas utama yang dilaksanakan.

Kesembilan skala prioritas yang bertemakan anggaran berkomitmen, dibahas dan ditetapkan dalam rapat kerja  Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019, ujar Kasubag Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Ahmad Fauzi,  Selasa (18/12/2018).

Adapun skala prioritas menyangkut peningkatan cakupan pelayanan, peningkatan pemakaian air rata-rata setiap pelanggan, mengoptimalkan kapasitas produksi eksksing, menambah jaringan distribusi utama (JDU) dan jaringan distribusi transmisi dan retikulasi.

Kemudian, meningkatkan pelayanan kualitas, kuantitas, kontinuitas (K3) khususnya hubungan pelanggan. Meningkatkan  kualitas sumber daya manusia (sdm), menurunkan angka kehilangan air, meningkatkan pelayanan melalui phisikologi marketing, dan membangun citra, meningkatkan performance dan branding PDAM.

Sebumnya, Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim,   menandaskan beberapa strategis yang akan dilakukan lima tahun kedepan. “Intinya bagaimana kita  dapat terus meningkatkan pelayanan dan memberikan pelayanan yang prima,” katanya.

Dalam perencanaan bisnisnya ia menyebut,  pihaknya akan melakukan berbagai langkah, diantaranya meningkatkan cakupan pelayanan dengan memanfaatkan peluang relatif tingginya pendapatan masyarakat, dan tingginya minat pelanggan dari masyarakat. Kemudian, mengoptimalkan dan melakukan perbaikan unit produksi, menambah kapasitas produksi dan jaringan pipa transmisi/distribusi, meningkatkan pelayanan khususnya kualitas, kontinuitas.

Dalam perencanaan bisnis tersebut, juga dilakukan  peningkatan kualitas SDM, penyeseuaian tarif air minum, melakukan langkah yang tepat menurunkan kehilangan air,  dan melalukan sosialisasi kondisi PDAM kepada stakeholder melalui komunikasi pelanggan.

PDAM terbesar se Jawa Barat ini, memproyeksikan penambahan sambungan langganan (sl) pada tahun 2018 hingga 2023 sebanyak 40.480 SL, sehingga tahun 2023 jumlah pelanggan menjadi 422.638 sl.  Saat ini, jumlah pelanggan sekitar 270.000 sl.

Guna merealisasikan busines plan tersebut, periode 2018 -2023 diperkirakan terjadi peningkatan investasi Rp 1,3 triliun. Investasi itu bisa dari penyertaan modal Pemerintah Kabupaten dan Kota Bekasi sebagai pemilik, pinjaman perbankan dan peningkatan kerjasama investasi dengan badan usaha swasta seperti sudah daksanakan selama ini dengan lima pihak ketiga. (jonder sihotang)