Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim. (jonder)

Dipimpin Usep Rahman Salim: Delapan Tahun PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Berkiprah

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- “Mewujudkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi yang Profesional, Sehat dan Siap Malayani”.

Kalimat di atas merupakan VISI  perusahaan yang dipimpin Usep Rahman Salim sebagai Direktur Utama selama dua periode (delapan tahun). Periode pertama tanggal 13 Juli 2012 hingga 13 Juli 2016. Untuk kedua periode tanggal 19 Agustus 2016 hingga 19 Agustus 2020. Dan kini, memasuki periode ketiga 2020-2024.

Dalam menjalankan roda perusahaan, Usep Rahman Salim yang mulai bekerja tanggal 25 Januari 1985  (kini sudah mengabdi 35 tahun) di PDAM  yang merupakan perusahaan Badan Usama Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi ini , memiliki Motto: “Kami Layani Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Bekasi”.

Guna mewujudkan VISI tersebut, dijabarkan dalam MISI yakni:

1.      Mewujudkan entitas bisnis yang profesional berdasarkan tata nilai unggulan.

2.      Mewujudkan perusahaan yang memberikan nilai bagi pemilik, karyawan dan masyarakat Bekasi.

3.      Menjalankan bisnis air yang berorientasi pada kepuasan stakeholder.

Tepat Tanggal 29  September 2020, PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi tepat 39 tahun melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Bekasi. Dalam perencanaan bisnis (Business Plan) perusahaan ini tahun 2018 hingga 2023,  menargetkan akhir tahun 2023  jumlah pelanggan atau sambungan langganan (SL) sebanyak 422.638 SL dengan produksi air bersih 4.115 liter perdetik di berbagai Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treament Plant (WTP) yang tersebar di wlayah Kabupaten dan Kota Bekasi.

Ditargetkan tahun 2023, setidaknya 70 sampai 80 persen jumlah masyarakat Bekasi, sudah terlayani air bersih. Guna mewujudkan hal tersebut, perlu investasi setidaknya  Rp 4-5 trilun untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Maka, perlu dukungan pemerintah pusat hingga daerah yang berkewajiban menyediakan air bersih bagi masyarakat, dan PDAM sebagai operator pelaksana.

Beberapa tahun terakhir  ini, salah satu upaya yang dilakukan PDAM Tirta Bhagasasi untuk  menambah cakupan layanan air bersih,  menjalin kerjasama dengan badan usaha swasta (BUS) atau pihak swasta. Hal itu sebagaimana diamanatkan pemerintah pusat dengan  Peraturan Pemerintah  (PP)  Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan  Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015, tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur.

Sebagai petunjuk  teknis lapangan (juknis) atas PP dan Perpres tersebut, kemudian Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan peraturan menteri (Permen) nomor 19/PRT/M/2016 tentang ‘Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah’ dalam kerjasama penyelanggaraan (SPAM).

Pada business plan PDAM ini meliputi:  optimalisasi instalasi pengolahan air (IPA), penurunan kehilangan air, penyempurnaan jaringan, pengembangan wilayah  pelayanan, peningkatan pemakaian air rata-rata, efisiensi, energi, mechanical electrical, efisiensi penagihan, penyesuaian tarif,  dan peningkatan cakupan pelayanan.

Untuk mengetahui, perkembangan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi selama delapan tahun dinakhodai Usep Rahman Salim, kepada Independensi ia  memaparkan sebagian torehan/keberhasilan yang diraih. Perkembangan menyangkut pertambahan jumlah sambungan langganan (SL) pelanggan, wilayah cakupan pelayanan, pembangunan sarana Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas produksi, pembangunan prasarana perkantoran, dan kerjasama badan usaha swasta (BUS).

Pertambahan Pelanggan dan Produksi

Adapun perkembangan pelanggan dan kapasitas produksi tercatat tahun  2012 jumlah SL sebanyak  165.885 dengan kapasitas produksi air bersih  2.160 liter per detik (kapasitas produksi IPA PDAM dan kapasitas produksi air curah kerjasama badan usaha swasta). Tahun 2013 jumlah pelanggan tercatat 177.211 SL dengan kapasitas produksi 2.685 liter per detik.

Tahun  2014 jumlah pelanggan bertambah menjadi 188.356 SL dengan produksi air bersih 2.725 liter per detik, tahun 2015 jumah pelanggan 201.467 SL dan kapasitas produksi air bersih 3.045 liter per detik. Tahun  2016  jumlah pelanggan menjadi 211.020 SL dan produksi air bersih 3.020 liter per detik.

Tahun 2017 jumlah pelanggan naik menjadi 220.191  SL dengan  kapasitas produksi air bersih 3.520 liter per detik. Tahun 2018  jumlah pelanggan 231.716 SL dan produksi air bersih 4.061 liter per detik. Tahun 2019 jumlah pelanggan tercatat sebanyak 311.241 SL. Pada periode berjalan  Januari sampai Mei 2020 menjadi 319.360 SL.

Perkembangan IPA

PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, kini memiliki 16 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plan (WTP), ditambah pembangunan IPA kerjasama dengan badan usaha swasta. Di wilayah Kabupaten Bekasi, kini terdapat IPA Tambun kapasitas 115 liter per detik, IPA Tambun Utara 50 liter per detik ditambah air curah dari mitra usaha PT Waterindo 200 liter per detik, PT Bintang Tirta Sejahtera 200 liter per detik.

IPA Sukatani 60 liter per detik,  IPA Cabangbungin 40 liter per detik, IPA Babelan 320 liter per detik ditambah air curah ari PT Grenex 200 liter perdetik, IPA Bojongmangu 75 liter per detik, IPA Cikarang Barat kapasitas produksi 50 liter perdetik. IPA Tarumajaya kapasitas produksi  50 liter per detik,  IPA Kedungwaringin kapasitas 40 liter perdetik.

Kemudian,  IPA  Cikarang Barat kapasitas 50 liter perdetik, IPA Tambelang kapasitas 20 liter per detik,  IPA Tambun Utara kapasitas produksi 50 liter per deik,  dan IPA Tanah Merah Lemahabang  kapasitas produksi 50 liter perdetik, IPA Tegal Gede kapasitas produksi 420 liter per detik.

Untuk melayani pelanggan di Kabupaten Bekasi, kini  terdapat tujuh Kantor Cabang, dan delapan Kantor Cabang Pembangu (KCP). Keenam Kantor Cabang (Kacab) yakni, Cabang Babelan, Cabang Tarumajaya, Cabang Tambun membawahi pengolaan Sumur Dalam Unit Setu, KCP Tambelang dan Kantor Cabang Pembantu Tambun Utara.

Kantor Cabang Lemahabang membawahi KCP Kedungwaringin, KCP Tegal Danas. Kantor Cabang Cikarang Utara membawahi Kantor Cabang Pembantu Sukatani, KCP Cabangbungin dan KCP Cikarang Barat. Kantor Cabang Cikarang Selatan membawahi KCP Bojongmangu.

Sedang di Kota Bekasi,  IPA Rawa Tembaga kapasitas produksi 290 liter per detik,  IPA Bekasi Kota Poncol kapasitas produksi 480 liter per detik, IPA Pondok Ungu kapasitas produksi 450 liter perdetik,  IPA Rawalumbu kapasitas produksi 260 liter per detik,  IPA Pondokgede kapasitas 20 liter perdetik.

Untuk wilayah Kota Bekasi, terdapat lima Kantor Cabang, yakni Cabang Rawa Tembaga membawahi  KCP Pondokgede, KCP Harapanbaru. Kantor Cabang Rawalumbu, Kantor Cabang Kota membawahi KCP Setiameker, dan Kantor Cabang Wisma Asri, serta Kantor Cabang Pondokungu.

Wilayah Pelayanan

Wilayah Kabupaten Bekasi terdiri dari 23 wilayah kecamatan, dan sudah terlayani air bersih 20 kecamatan. Ke 20 kecamatan yang teraliri air bersih PDAM, yakni  Kecamatan Babelan, Cabangbungin, Cibarusah, Cikarang Pusat, Cikarang Selatan, Cikarang Utara, Kecamatan Karang Bahagia, Kedung Waringin, Muaragembong, Serang Baru, Setu,  Sukatani, Tambun Selatan, Tarumajaya, Bojongmangu, Tambelang, Cikarang Barat, Kecamatan Tambun Utara, Kecamatan Cibitung dan Cikarang Timur.

Sedang wilayah kecamatan yang belum terlayani air bersih dari PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi adalah Kecamatan Sukakarya, Kecamatan Pabayuran dan Kecamatan Sukawangi. Terhadap empat  kecamatan tersebut, Pemkab Bekasi bersama PDAM, terus mengupayakan peningkatan cakupan pelayanan dan menambah IPA melalui pembangunan IPA baru.

Sementara untuk wilayah Kota Bekasi, dari 12 wilayah kecamatan, kini baru terlayan air bersih oleh PDAM Tirta Bhagasasi di tujuh  kecamatan, yakni Kecamatan Pondokmelati, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medan Satria dan Kecamatan Bekasi Utara. Sedang lima kecamatan lainnya yakni Kecamatan, Jatisampurna, Jatiasih, Bantargebang, Pondokgede  dan Kecamatan Mustikajaya.

Untuk wilayah Kota Bekasi, sebagaimana diketahui, pengembangan wilayah pelayanan tidak lagi menjadi prioritas PDAM Tirta Bhagasasi, mengingat  sudah ada PDAM Tirta Patriot milik Pemkot Bekasi. Kendati demikian, peningkatan terhadap kualitas pelayanan tetap dilaksanakan.

Instalasi Perpipaan

Sebagaimana diketahui, dalam mengalirkan air dari tempat produksi (IPA) kepada pelanggan, memerlukan jaringan perpiaan. Untuk membangun dan pengadaan pipa, juga tak kalah pentingnya dengan membangun IPA. Untuk membangun dua sarana ini, memerlukan investasi yang besar. Dua sarana ini, menjadi hal utama dalam PDAM menjalankan usahanya. Karena tanpa IPA dan jaringan pipa, mustahil air dapat sampai ke pelanggan.

Berikut data panjang pipa yang sudah terbangun tercatat mulai  tahun 2012 sampai  2018.  Tahun 2012 panjang pipa bertambah menjadi 2.144.966 kilo meter (KM), tahun 2013 sepanjang 2.301.015 KM, tahun 2014 bertambah menjadi 2.492.524 KM, tahun 2015 meningkat menjadi 2.589.952 KM dan tahun 2016 sepanjang 2.653.257 KM. Tahun 2017 panjang pipa menjadi 2.683.585 KM dan tahun 2018 menjadi 2.715.326 KM.

Tahun 2019, pembangunan jaringan pipa  sedang dilakukan bekerjasama  dengan badan usaha swasta, diantaranya oleh PT Moya Bekasi Jaya (kerjasama) di daerah Tegalgede Cikarang hingga ke Kecamatan Serang Selatan menuju Kecamatan Cibarusah. Di daerah tersebut, sedikitnya terdapat 300.000 potensi pelanggan. Dari potensi itu, setidaknya 40.000 pelanggan dapat dilayani hingga 2020.

Pembangunan jaringan pipa, juga sedang dilaksanakan di Kecamatan Babelan besama PT Grenex hasil kerjasama investasi. Kecamatan Babelan, juga menjadi potensi besar buat pelanggan PDAM, mengingat di daerah tersebut terdapat permukiman baru hingga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Melalui jaringan perpipaan yang ada saat ini, sehingga air dapat dialirkan dan dinikmati pelanggan di dua wilayah pelayanan Kota dan Kabupaten Bekasi. Hingga tahun 2023 sesuai business  plan, pembangunan jaringan dan IPA tetap dilakukan, baik oleh PDAM Tirta Bhagasasi sendiri, maupun melalui kerjasama degan pihak ketiga.   (adv/jonder sihotang)