BEKASI (IndependensI.com)- Dalam penyusunan perencanaan bisnis, PDAM Tirta Bhagasasi melakukan kajian terhadap indikator peluang dan ancaman faktor internal dan eksternal. Itu dilakukan untuk menetapkan langkah yang akan diambil. Dari analisis yang diakukan dan melihat kondisi internal dan eksternal PDAM Tirta Bhagsasi saat ini, maka berbagai langkah strategis yang akan dilakukan lima tahun kedepan.
Adapun langkah strategis yang dilakukan:
1. Meningkatkan cakupan pelayanan, yaitu memanfaakan peluang relatif tingginya pendapatan masyarakat dan tingginya minat berlangganan dari masyarakat yang belum menjadi pelanggan.
2. Mengembangkan wilayah pelayanan dan yang belum terlayani.
3. Optimalisasi marketing di wilayah yang sudah terlayani.
4. Mengoptimalkan dan melakukan perbaikan terhadap unit produksi yang ada.
5. Menambah kapasitas produksi dan jaringan pipa transmisi/distribusi.
6. Meningkatkan pelayanan khususnya kualitas, kontinuitas, dan hubungan pelanggan.
7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar bekerja secara profesional.
8. Melakukan peyesuaian tarif air minum secara berkala, dikarenakan meningkatnya biaya operasional seiring inflasi secara menyeluruh untuk menjaga kestabilan kinerja perusahaan.
9. Mendorong pemerintah daerah untuk menerbitkan peraturan daerah (Perda) yang mendukung bisnis PDAM.
10. Melakukan langkah – langkah yang tepat untuk penurunan kebocoran dan merupakan kegiatan rutin.
11. Melakukan sosialisasi kondisi PDAM kepada stakeholder termasuk masyarakat pelanggan dan non pelanggan.
Selama periode business plan 2018 sampai 2023, target penambahan sambungan langganan (SL) sebanyak 40.480 SL per tahun. Maka, pada tahun 2023 jumlah SL eksiting dan penambahan menjadi 422.638 SL. Sesuai data yang ada hingga Juni 2018, jumlah pelanggan 231.143 SL.
Kemudian, rata-rata kehilangan air (non revenue water/NRW), ditargetkan menurun 1 – 1,5 persen pertahun. Sehingga pada tahun 2023 kehilangan air atau kebocoran menjadi 21,6 persen. Secara nasional sesuai ketentuan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), batas toleransi kehilangan air PDAM 20 persen.
Sedang konsumsi pemakaian air rata-rata setiap pelanggan, ditargetkan 17,1 M3/SL/bulan sampai dengan tahun 2023. Sementara proyeksi penyesuaian tarif sebesar 20 persen setiap tiga tahun sekali. Maka tarif air rata-rata pada tahun 2023 adalah sebesar Rp 11.732/M3.
Kapasitas Produksi
Adapun penambahan kapasitas produksi air tahun 2019 sebesar 340 liter per detik (l/d), tahun 2020 sebesar 150 l/d, tahun 2021 ditargetkan 150 l/d, tahun 2022 sebanyak 300 l/d. Maka, sampai tahun 2023 penambahan kapasitas produksi sebesar 940 l/d.
Sebagai gambaran, kapasitas produksi air bersih PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, hingga Desember 2017 tercatat 4.935 liter per detik (l/d). Jumlah tersebut terdiri dari hasil Instalasi Pengolahan Air (IPA) sebanyak 3.085 l/d, dan air curah hasil kerjasama badan usaha swasta atau pihak ketiga (investasi) 1.850 l/d.
Lima tahun kedepan sehingga perecanaan bisnis dapat terealisasi, untuk itu sebagai penunjang pencapaian tersebut diperlukan optimalisasi dari sitem yang ada, dan program pengembangan sumber air dan instalasi yang terdapat di enam lokasi yaitu :
1. Pengembangan IPA Lemah Abang 150 l/d tahun 2018
2. Pengembangan IPA Kedungwaringin 50 l/d tahun 2108
3. Pengemabangan IPA Cikarang Barat 150 l/d tahun 2018
4. Pengembangan IPA Cabangbungin 50 l/d tahun 2019
5. Pengembangan IPA Tarumajaya 2 x 150 l/d tahun 2020
6. Pengembangan IPA Tegal Danas 200 l/d tahun 2021. (jonder sihotang)