Mayoritas Masyarakat Indonesia Suka Reuni 212

Loading

JAKARTA (IndependensI) – Lembaga Survey Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait reuni 212, yang digelar 2 Desember 2018 lalu. Hasil survey menyatakan, mayoritas responden menyukai aksi damai yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat tersebut.

Survei dilakukan pada 5-12 Desember 2018 kepada 1.200 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini adalah 2.8%. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD dan analisis media. Survei juga dilakukan dengan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.

Simulasi dilakukan dengan pertanyaan ‘apakah ibu/bapak pernah mendengar reuni 212’? “Hasilnya, 54,5% menyukai reuni 212. Sementara yang tidak suka 26% dan tidak tahu/tidak jawab 19,5%,” demikian hasil survei LSI Denny JA, seperti dikutip detikcom, Rabu (19/12/2018).

Survei ini kemudian juga dibagi dalam beberapa segmen. Segmen agama, ekonomi, pendidikan, gender, partai, dan ormas Islam. Hasilnya, mayoritas responden menyukai aksi yang pada 2 Desember 2018 itu digelar di Monas, Jakarta Pusat.

Di segmen afiliasi ormas Islam, hampir mayoritas responden yang berafiliasi dengan ormas Islam, menyatakan suka dengan reuni 212. Rata-rata diatas 50% menyatakan suka dengan reuni 212. Misalnya di pemilih yang berafiliasi dengan NU, yang menyatakan suka dengan reuni 212 sebesar 59,9 %, mereka yang berafialisi dengan PA 212, yang menyatakan suka sebesar 84,2 %. Sementara pemilih yang berafiliasi dengan Muhammadiyah sebesar 64,7% menyukai reuni 212 dan yang berafiliasi dengan FPI sebesar 84,2% menyukai aksi itu.

Di segmen partai, hampir mayoritas responden yang berafiliasi dengan partai juga menyatakan menyukai reuni 212. Dari 10 partai, hanya 1 partai yang mayoritas tidak menyukai aksi tersebut, yakni PDIP. Sedangkan responden yang menyatakan suka dengan reuni 212 yang berafiliasi dengan Gerindra sebesar 78,5%, Golkar sebesar 55,9%, PKB sebesar 42,5%, Demokrat sebesar 76,2%, PKS sebesar 93,5%, PPP sebesar 69,2%, NasDem sebesar 48%, Perindo sebesar 61,5%, dan PAN sebesar 66,7%.