BEKASI (IndependensI.com)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyerahkan Daftar Isi Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kepada daerah-daerah se Jawa Barat, Kamis (20/12/2018). DIPA melalui APBN 2019 itu, diantranya mendorong investasi dan daya saing melalui pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono salah seorang yang menerima dan menghadiri acara penyerahan DIPA, daftar alokasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2019 di Aula Barat Gedung Sate Kantor Gubernur Jawa Barat Kota Bandung Provinsi Jawa Barat , Kamis (20/12/2018).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merefleksikan rencananya di tahun 2019 sekaligus menyemangati para kepala daerah di lingkup wilayah Jawa Barat.
“Saya mulai dengan statistik bahwa dana APBN untuk wilayah Provinsi Jawa Barat melalui satuan kerja kementerian lembaga itu naik menjadi sekitar Rp 47,4 triliyun, juga pagu transfer ke daerah dan dana desa naik menjadi Rp 70,84 triliyun.
Ridwan berharap hari esok harus lebih baik dari hari ini dan sangat mengharapkan totalitas dan produktifitas kerja kepala daerah di lingkup wilayah Jawa Barat
“Kita harus berharap hari esok harus lebih baik dari hari ini. Saya tidak ingin mendengar kabar hari esok bakal lebih buruk dari hari ini. Oleh karena itu kuncinya adalah kita harus bekerja tepat pada sasaran dan kuat dalam pengawasan,” tegas Ridwan.
dia pun menyampikan arahan dari pemerintah pusat kepada kementrian dan lembaga di wilayah provinsi jawa barat soal
Disampaikan, anggaran kementerian dan lembaga oleh pemerintah pusat menargetkan paling utama 2019 untuk mengatasi kesenjangan kemiskininan masyarakat yang masih ada di wilayah Jawa Barat. Sekitar empat juta kepala keluarga masuk dalam kategori masyarakat miskin, ungkapnya.
Ia menjelaskan tentang pentingnya pembangunan – pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Jawa Barat saat ini.
“Penduduk Jawa Barat hampir 50 juta jiwa. Setiap hari bergerak, beraktifitas bangun tidur cari makan, sekolah, kuliah, cari pekerjaan, berekreasi bersama keluarga, berebut air , berebut jalanan yang sering macet. Disinilah pembangunan infrastruktur itu penting karena salah satu dampak dari inflasi itu infrastruktur yang pas-pasan,” ia menambahkan. (jonder sihotang)