BANTEN (Independensi.com) – Isu-isu strategis seperti Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) yang sudah berjalan dengan baik, jembatan timbang, ojek online, transportasi perkotaan, dan perubahan struktur pada Ditjen Perhubungan Darat menjadi pembahasan dalam acara Pembekalan Teknis Satker dan Pembahasan Pagu Kebutuhan Tahun Anggaran 2020, di Grand Zuri Hotel BSD City- Serpong, Banten Selasa (22/1)
“Yang cukup positif responnya adalah ODOL, karena dinilai sudah berhasil dan ada kemajuan. Masalah ODOL tahun 2020 harus selesai!” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam pengarahannya pada acara tersebut
Dengan target menyelesaikan persoalan ODOL di tahun 2020, Dirjen Budi berharap bagi jembatan timbang (JT) yang masih memiliki kesan negatif karena intervensi dari masyarakat terlalu dalam untuk segera membenahi kinerja.
“Kalau masih ada JT yang berfungsi tidak benar apalagi karena ulah segelintir oknum sehingga kinerja pegawai kita terpengaruh, ya lebih baik, tutup saja,” ucap Dirjen Budi.
Budi berharap kemajuan (selama tahun 2018) ini bisa diikuti oleh yang lain dengan mencontoh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah IV Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yang sudah berhasil memasukkan 2 tersangka (pelanggar ODOL).
Diakui Dirjen Budi memang tidak mudah untuk mengawal pemberantasan ODOL ini. Ditjen Hubdat bahkan sampai meminta bantuan dengan pihak Kepolisian untuk dapat menindak para pelaku ODOL. “Ini memang butuh anggaran. Intinya pada aspek ODOL kita sudah ada kemajuan. Harapan saya nanti dapat diikuti dari daerah yang lain,” katanya.