Gerakkan Tanam dan Konsumsi Buah-Sayuran Lokal pada Acara OASE KK di Ambon

Loading

AMBON (IndependensI.com) –  Ibu Negara RI Iriana Joko Widodo bersama Tim Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) di antaranya hadir Ibu Uga Wiranto dan Ibu Martaty Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja dengan agenda sosialisasi anti narkoba, IVA test, parenting, deteksi dini kanker leher rahim, sosialisasi di PAUD, bersih bersih pantai, menjaga kelestarian lingkungan hidup, pengenalan biopori, penanaman pohon gayam, gerakkan tanam dan konsumsi buah sayuran dan lainnya.

“Acara ini sangat menarik dan masyarakat sangat antusias mengikuti acara selama dua hari. Juga ada acara sosialisasi pengelolaan mangrove, pemanfaatan biopori dan gerakjan tanam buah dan sayuran” ungkap Suwandi Dirjen Hortikultura saat mendampingi Ibu Martaty Amran Sulaiman di Ambon, Rabu kemarin (20/2).

Kegiatan sosialiasi pengelolaan mangrove dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan pantai dan laut, selanjutnya sosialisasi biopori untuk menjaga kebersihan, memperoleh kompos dan menjaga resapan air tanah tetap baik. Disamping itu juga sosialisasi memotivasi masyarakat menjadi gemar menanam, memanfaatkan pekarangan, lahan kosong ditanami buah dan sayuran lokal.

“Tadi sudah dijelaskan cara tanam, memupuk, merawat tanaman, serta mengonsumsi buah dan sayur secara baik dan benar,” jelasnya Suwandi.

Kegiatan tersebut, sambungnya, agar para kelompok wanita tani, pemuda tani, dasa wisma, PKK, dharma wanita, dan lainnya bertanam dan memproduksi buah dan sayuran. Ini bukan sekedar bagi bagi bibit, namun membangkitkan kesadaran masyarakat menjadi lebih produktif dengan pola hidup sehat dari pangan lokal.

“Bapak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengerahkan semua unit lingkup Kementan agar komoditas pertanian benar-benar memberikan tambahan pendapatan rumah tangga dan juga menjadi peluang usaha bagi generasi muda,” ujarnya.

Pemanfaatan sayuran bagi rumah dengan pekarangan sempit, dapat menanam buah dalam pot, maupun tanam sayuran dalam polibag seperti cabai, tomat, terong, bayam, caisim, kangkung, dan lainnya.

“Hasilnya bisa dipanen untuk konsumsi sendiri dan sebagian dijual, sehingga menambah pendapatan rumah tangga,” sebut Suwandi.

Lebih lanjut Dirjen termuda lingkup Kementan ini menekankan mengonsumsi buah dan sayuran lokal sangat bermanfaat bagi kesehatan dan stamina tubuh. Pasalnya kaya akan protein, vitamin dan mineral.

“Pangan lokal unsurnya lebih fresh dibanding impor, bisa membuat tubuh kuat seperti nenek moyang kita dulu. Ayo kita sukai pangan lokal kita, cintai produksi dalam negeri” ucapnya.

Bertanam lebih untung dan bermanfaat, sebagai contoh menanam mangga, setelah 4 hingga 5 tahun sudah berproduksi, tanaman umur normal produksinya bisa 109 kg perpohon pertahun, harga di petani Rp 8 ribu per kg, nilainya Rp 872 ribu per pohon per tahun.

“Kemudian, pohon rambutan berbuah setelah umur 3 sampai 4 tahun, produksi normal 71 kg per pohon per tahun, harga di petani Rp 5 ribu per kg, nilainya Rp 355 ribu per pohon per tahun. Sementara harga eceran di Ambon lebih bagus lagi berkisar Rp 20.000-30.000 perkg,” ucap Suwandi.

Pada acara tersebut didistribusikan 700 bibit mangga, 900 bibit rambutan, 600 pohon sukun, 400 bibit pala, 100 pohon tomat, 700 pohon cabai untuk masyarakat.