Bandara Sentani yang sempat ditutup karena banjir, kini sudah mulai dapat dioperasikan kembali untuk membantu evakuasi warga dan penyaluran bantuan kemanusiaan

Panca Kebanjiran, Bandara Sentani Siap Beroperasi Kembali

Loading

SENTANI (Independensi.com) – Bandar Udara Sentani dinyatakan siap untuk beroperasi kembali guna membantu penanggulangan bencana banjir serta membantu evakuasi warga yang terdampak di wilayah Sentani, Kabupaten Jaya Pura.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan operasional penerbangan di Bandar Udara Sentani tetap berjalan normal pasca terjadinya banjir yang melanda wilayah Sentani, Kabupaten Jaya Pura, Papua, Sabtu (16/3) malam.

Bandar Udara Sentani sudah dapat beroperasi dengan baik, meski beberapa daerah disekitarnya masih terkena dampak banjir yang menerjang.
“Operasioanal Bandar udara Sentani dan penerbangan berjalan normal,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti

Kekhawatiran akan terjadi delay jika para calon penumpang dari arah Doyo (lokasi terkena banjir) dan Waena, Abepura, Jayapura terhalang longsor yg sering terjadi saat hujan tidak terjadi.

Lapangan terbang milik Adventist di Doyo juga dilanda banjir namun belum diperoleh informasi tentang kerusakan dan kerugian yang terjadi.

Polana telah menginstruksikan Otoritas Bandar Udara (OBU) dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) di Papua dan Papua Barat untuk berkoordinasi guna membantu penanganan di Sentani.

“Bantuan dan koordinasi penting dilakukan, untuk membantu apabila ada karyawan ataupun keluarganya yang menjadi korban. Beberapa UPBU juga telah standby jika diperlukan untuk memback up operasi Bandara Sentani dalam rangka dukungan penanganan bencana,” kata Polana di Jakarta Minggu (17/3).

Ditjen Hubud melalui Bandar Udara Sentani yang sudah siap beroperasi kembali akan mengirimkan bantuan kepada warga masyarakat yang terkena banjir. “Kami prihatin dengan adanya musibah banjir ini, semoga proses evakuasi dapat berjalan dengan baik,” tutup Polana.

Untuk penanganan, Ditjen Hubud juga memiliki Tim Quick Respon berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 16 Tahun 2019 Tentang Tim Cepat Tanggap (Quick Respon Team) Operasional Penerbangan Pasca Bencana Alam yang memberikan bantuan teknis bahkan jika dibutuhkan akan terjun langsung ke lokasi terjadinya bencana.

Berdasarkan informasi, Koordinator Out Sourching PT Tosari penyedia tenaga outsourching di Bandara Sentani, Lala beserta suami dan anaknya menjadi korban saat ini, jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua.

“Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang terjadi. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kekuatan dan kesabaran,” tutup Polana.

Terpisah, Kepala bagian Tata Usaha Bandar Udara Sentani, Nafiek mengatakan banjir yang terjadi di beberapa tempat di Sentani secara keseluruhan sudah surut, sementara keadaan di Bandar Udara Sentani kondisi Kantor, terminal dan airside dari pantauan sejak tadi malam tidak sampai terkena aliran banjir padahal sempat dikhawatirkan aliran arus sungai di belakang daerah Runway 12 bisa menimbulkan erosi dan longsor pada bantaran sungai sisi dekat runway.

Namun hasil inspeksi lapangan tadi pagi hal tersebut tidak terjadi, hanya memang pada sisi seberang banyak bangunan sepanjang bantaran sungai tersapu banjir. Untuk area radar kondisi terpantau aman, jalan menuju gedung radar juga clear.