Perbaikan jaringan pipa milik PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi akibat kebocoran. (ist)

Kurangi Kebocoran Air, PDAM Tirta Bhagasasi Gandeng Pengusaha Korea

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Kehilangaan air atau kebocoran di PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi menjadi tugas berat yang terus menerus  diminimalisir. Saat ini, tingkat kehilangan air masih di atas 30 persen. Ditargetkan angka kebocoran 27 persen. Itu sesuai perencanaan bisnis hingga 2023.

Penyebab kebocoran air terjadi karena berbagai hal. Diantaranya, akibat jaringan perpipaan sudah melampaui  usia teknis atau jaringan sudah tua diatas 25 tahun. Kemudian akibat akurasi water meter yang sudah tua, adanya sambungan liar oleh masyarakat tertentu, dan akibat administrasi kesalahan pencatatan atau baca meter.

Tapi,  terbesar penyebab kehilangan air akibat jaringan pipa yang sudah tua sehingga banyak yang bocor, seperti di empat wilayah perumnas di Kota Bekasi, dan wilayah lainnya. Maka, kedepan, sesuai kemampuan anggaran akan dilakukan pergantian jaringan. Selain itu akan ada kerjasama dengan pihak ketiga yang akan melakukan deteksi kebocoran dan pergantian jaringan.

Penjelasan itu disampaikan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim, kemarin. Saat ini sudah ada beberapa badan usaha swasta yang mau bekerjasama dengan PDAM terkait mengurangi kehilangan air, diantaranya dengan pihak pengusaha Korea.

“Mengurangi satu persen saja kebocoran air sangat berarti dan dapat menambah pendapatan miliaran rupiah”, ujar Usep.

Hal serupa juga diungkapkan Direktur Usaha  Maman Sudarman. Dalam waktu dekat kita akan ada kerjasama dengan pihak ketiga mengatasi kebocoran air. Pihak ketiga akan melakukan perbaikan jaringan, dan akan ada hitungannya saling menguntungkan. Sebab mengganti jaringan perlu biaya besar.

“Saat ini sedang dalam proses untuk kerjasama, dan ditargetkan tahun 2019 sudah ada pelaksanaannya” ujar Maman yang membidangi penanggulangan kehilangan air (PKA) di PDAM Tirta Bhagasasi.

Ia mencontohkan, jaringan pipa di Perumnas Satu, Dua, dan Tiga  Kota Bekasi dibangun tahun 1980 an. Saat ini sudah diatas 35 tahun, dan perlu ada pergatian. Tentu saja ada yang bocor, dan saat itu jaringan dibangun pihak Perumnas dan pengelolaannya saat ini oleh PDAM. Jaringan lama seperti ini yang banyak bocor dan prioritas untuk diganti, kata Usep dan Maman. (jonder sihotang)