Bus yang tidak laik jalan harus diperbaiki dulu sebelum digunakan pada angkutan lebaran 2019

Tidak Laik Jalan Menhub Kandangkan Bus Primajasa

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau terminal Kampung Rambutan, sekaligus melakukan rampcheck bus-bus yang akan digunakan pada angkutan lebaran kali ini.

Hasilnya satu bus Primajasa dinyatakan tidak laik, dan harus dikandangkan. “Didapati satu bus Primajasa tidak memenuhi syarat tertentu, oleh karenanya kita tidak bisa mengijinkan bus tersebut untuk melakukan perjalanan,” tegas Menhub.

Menurut Menhub rampcheck seperti ini sudah disosialisasikan di beberapa Provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Lampung. tidak hanya dilakukan di Jakarta namun di semua tempat lakukan.

Sehingga jangan sampai ada bus-bus yang tidak lengkap. Karena rampcheck merupakan kualifikasi boleh tidaknya bus digunakan.

“Sebenarnya yang belum rampcheck itu sekitar 30 persen. Makanya kita lakukan secara random dan masing-masing operator itu harus melakukan self rampcheck. Nah ini kan terbukti mereka tidak melakukan itu nyatanya ada kekurangan,” kata Menhub

Pemerintahpun bertindak tegas dengan melarang beroperasi. :Nanti kita lihat secara random, jika kita temui ada bus yang tidak laik di tiga titik, kita secara tertulis akan menegur,” ungkap Menhub.

Selain faktor kelaikan bus, di Terminal Kampung Rambutan Menhub juga mengecek terkait dengan tarif bus. Menurutnya untuk tarif bus ekonomi masih dalam koridor tarif yang ditentukan.

“Tadi saya cek juga mengenai tarif. Tarif yang dikenakan masih memenuhi sesuai dengan ketentuan. Tadi bus menuju Solo itu ketentuannya untuk kelas ekonomi adalah Rp 135 ribu, mereka menetapkan tarif masih sesuai. Sementara untuk yang kelas premium, mereka bisa menetapkan sendiri (diserahkan mekanisme pasar),” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, dengan adanya kenaikan tarif pesawat, terjadi peningkatan jumlah penumpang bus namun tidak begitu signifikan.

“Ada pengaruh kenaikan tiket pesawat dengan kenaikan jumlah pemudik dengan bus, tapi tidak signifikan. Mungkin 5-10 persen,” ucapnya.

Dalam tinjauannya bersama Menkes Nila F. Moeloek di terminal Kampung Rambutan, Menhub meninjau posko kesehatan. Posko tersebut digunakan untuk mengecek kesehatan baik penumpang maupun awak pengemudi.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes juga mengimbau untuk warga yang dalam kondisi khusus seperti wanita hamil untuk memikirkan ulang jika ingin mudik lebaran.

“Saya menghimbau untuk wanita hamil dengan masa kehamilan 7 bulan ke atas jangan dulu mudik. Karena kita kan tidak menyediakan perawat di moda transpotasi seperti bus, kereta api, pesawat, kapal,” imbau Menkes. (hpr)