Meski ada plang larangan berhenti di bahu jalan rest area km 130 Cipali, namun pemudik tetap memanfaatkan bahu jalan untuk istirahat dan berbuka puasa

Banyak Mobil Pemudik Berhenti di Bahu Jalan Rest Area Cikampek-Palimanan

Loading

Jakarta Independensi.com
Pemerintah sudah mengimbau para pemudik yang ingin mudik Lebaran untuk tidak menghentikan dan memarkirkan kendaraannya atau mobilnya di sepanjang bahu jalan tol, baik yang berada di depan pintu masuk maupun pintu keluar di rest area di sepanjang jalan tol.

Namun himbauan dari pemerintah tersebut nampak tidak digubris atau tidak sepenuhnya dipatuhi para pemudik yang hendak pulang mudik, termasuk di sepanjang jalan tol Cikampek-Palimanan atau Cipali.

Seperti di lokasi rest area Km 130 Cipali daerah Indramayu, Jawa Barat baik arah ke Palimanan, Cirebon atau sebaliknya ke Jakarta yang diberlakukan one way atau satu arah dari Jakarta, banyak pemudik memarkirkan mobilnya di bahu jalan untuk istirahat sekaligus hendak berbuka puasa.

“Karena nggak kebagian lagi parkir di dalam rest area. Ya terpaksa kami parkir mobil di bahu jalan seperti para pemudik lainnya untuk istirahat dan berbuka puasa,” kata Ny Wawat Rusmanawati warga Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat kepada Independensi.com, Sabtu (1/6/2019) sore.

Dia menyebutkan hendak pulang mudik sekeluarga bersama suami dan ketiga anaknya ke Desa Rajawetan, Kuningan, Jawa Barat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman

“Kami sekeluarga berangkat dari tempat kami sekitar jam satu siang,” kata Ny.Wawat yang seorang Kepala Sekolah di daerah Jakarta Barat ini.

Para pemudik gunakan bahu jalan di rest area km 130 Cipali arah Jakarta yang diberlakukan satu arah atau one way

Sementara itu Rahman warga Tanjung Priok di tempat yang sama dengan senada mengaku terpaksa istirahat dan memarkirkan mobilnya di bahu jalan karena sudah tidak kebagian parkir di dalam rest area.

“Saya kan juga butuh istirahat karena perjalanan masih jauh. Kami sekeluarga mau mudik ke Semarang untuk merayakan Lebaran dengan orangtua di kampung halaman,” kata Rahman.(MUJ)