Jembatan Teluk Kendari Mendukung Pengembangan Kota Kendari 

Loading

KENDARI (IndependensI.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 Km di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kehadiran Jembatan Teluk Kendari akan memberikan manfaat bagi pengembangan bagian selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan permukiman, kawasan industri dan pelabuhan Kendari New Port.  Disamping itu juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar Kota Kendari.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpas akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, disamping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian. “Jembatan perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Sultra Yohanis Tulak Todingrara mengatakan dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut. “Progres pembangunan Jembatan Teluk Kendari mencapai 52 % dengan target selesai Februari tahun 2020,” kata Yohanis Tulak.

Pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan New Port Bungkutoto (66 Ha) yang merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama. Pelabuhan Bungkutoto menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain pelabuhan, juga akan dibangun kawasan industri penunjang (26 Ha), tracking mangrove (24 Ha), terminal antar moda (20 Ha), terminal multipurpose (32 Ha), dan terminal penumpang (23 Ha).

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh perusahaan konsorsium yakni PT. PP dan PT Nindya Karya dengan anggaran mencapai Rp 802 miliar dengan kontrak tahun jamak (multiyears) 2015-2020. Pengerjaan konstruksinya  terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 m), approach span (357,7 m), side span (180 m), bentang utama atau main span (200 m). Jembatan dengan tipe cable stayed  ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.

Kehadiran jembatan yang melintasi Teluk Kendari ini sudah sangat ditunggu oleh masyarakat Sultra karena akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama dengan Poasia yang dipisahkan oleh teluk. Selama ini masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 Km dengan waktu tempuh 30-35 menit. Dengan adanya Jembatan Teluk Kendari maka jarak semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan akan menjadi sekitar 5 menit saja.