Pembangunan Ibu Kota Baru Memiliki Jaringan Gas dan Sistem Air Minum

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pemindahan ibu kota baru masih terus digodok pemerintah.  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ibu kota Indonesia yang baru nantinya akan memiliki jaringan gas (jargas) dan sistem air minum yang lebih baik.

Pembangunan kota yang lebih terkonsep ini dilakukan agar tidak mengulang kesalahan-kesalahan pembangunan kota baru yang telah terjadi di Indonesia. “Kita masih bergantung pada LPG, di ibu kota ini tidak ada lagi cerita LPG, tapi orang mau masak pakai jaringan gas kota, itu contoh simple,” kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Mantan Menteri Keuangan ini menceritakan, ibu kota negara yang baru juga akan dibangun dengan konsep hijau. Saat ini, ada dua provinsi yang berpotensi menjadi ibu kota baru yaitu Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kateng).

Berdasarkan kajian Bappenas, dari kedua provinsi itu yang paling berpotensi adalah Kaltim dilihat dari plus minus semua sektor. Namun hal itu belum diputuskan. “Lalu air, kita tidak ingin rumah ada sumurnya, tapi langsung ke-connect oleh pipa PDAM dan orang bisa menikmati yang berkualitas dan tidak merusak lingkungan,” ucapnya.

Begitu pula dengan pembangkit listriknya, Bambang mengungkapkan nantinya akan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dan tidak lagi menggunakan energi fosil. “Makanya kita bangun green city, harus benar-benar hijau, energinya yang EBT, paling tidak clean renewable bukan tergantung fosil,” jelas dia. (dan)