Era 4.0, Kementan Selesaikan Masalah Petani Dengan Cepat dan Akurat

Loading

PONTIANAK (IndependensI.com)- Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didorong untuk bekerja dengan cepat dan akurat guna menyelesaikan masalah petani. Hal ini merupakan implementasi nyata di era digital 4.0, sehingga pembangunan pertanian tumbuh secara cepat dan benar-benar dirasakan petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menyatakan Mentan Amran mencanangkan Luas Tambah Tanam (LTT) harus terus dimonitor oleh setiap ASN Kementan setiap hari. Penyaluran bantuan pun harus terus dimonitor, sehingga benar-benar dimanfaatkan petani dan dapat mengetahui secara cepat jika bantu belum disalurkan.

“Pentingnya koordinasi disaat penyumbatan Cek langsung CPCL. Era industry 4.0 sekarang harus cepat tinggal foto kirim ke saya. Saya langsung bisa koordinasikan untuk selesaikan di pusat. Juga segera saya akan temui rekan-rekan BPS harus ada solusi untuk permasalahn sawah yang sudah terverifikasi untuk terdata sebagai sawah,” demikian dikemukakan Prof Dedi saat berkunjung ke Kalimantan Barat untuk menyelesaikan penyaluran benih untuk 132 ribu hektar dan Luas tambah tanam, Kamis (8/8/2019).

Dalam kunjungan kerja ini, Prof. Dedi menemukan masalah benih yang belum tersalurkan untuk 136.000 Ha. Hal ini tentu merupakan masalah klise, sehingga calon penerima calon lokasi (CPCL) belum terdaftarkan dan belum bisa disalurkan.

Namun demikian, Prof. Dedi langsung memverifikasi data CPCL tersebut, sehingga bisa cepat dikirim ke Kantor Pusar Kementan. Dengan demikian, bantuan benih segera di proses dan penyaluran benih tersebut bisa langsung di sebarkan ke petani.

“Selain data CPCL ditemukan juga jenis benih yang diminta harus diganti, sehingga penyebaran benih bisa cepat dilakukan. Semua hal ini bisa dilakukan melalui WA tegasnya. Sekarang era 4.0 semua bisa diselesaikan dengan cepat. Infokan segera ke kabupten untuk merubah varietas agar segera bisa diserahkan ke petani,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Heronimus Hero menyatakan penyuluh hingga saat ini sudah luar biasa karena sudah bisa memastikan keberadaan vegetasi tanaman. Dinas Pertanian Kalimantan Barat sendiri saat ini sudah petakan luas tambah tanam 326.000 ha kemudian telah di verifikasi Kementerian ATR/BPN sebesar 302.000 ha.

“Namun yang menjadi permasalahan sawah yang sudah diverivikasi ini masih belum disetujui oleh BPS. Jadi banyak hamparan yang meskipun sawah namum tidak ditetapkan sebagai sawah sehingga tidak terhitung,” ujarnya.(***)