Kementan Dukung Implementasi One Health untuk Pengendalian Rabies di Kerinci

Loading

JAMBI (IndependensI.com) – Dalam rangka peringatan Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) yang diperingati setiap tanggal 28 September, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah menginisiasi program pengendalian rabies secara terpadu bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait dengan target Indonesia Bebas Rabies Tahun 2030. Hal tersebut mengemuka pada saat acara pembukaan Bimbingan Teknis Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) dengan fokus Rabies (Bimtek Rabies) untuk petugas kesehatan hewan dan Puskesmas Kabupaten Kerinci yang juga dihadiri oleh perwakilan dari dinas yang membidang fungsi peternakan dan kesehatan hewan se-Provinsi Jambi, 3 September 2019.

Bupati Kabupaten Kerinci, Adirozal menyampaikan bahwa Kabupaten Kerinci sangat memerlukan aplikasi One Health dalam pengendalian rabies, karena pihak yang menangani kesehatan masyarakat maupun kesehatan hewan perlu bekerja bersama dan beriringan dengan tujuan utama kesehatan dan keselamatan masyarakat Kabupaten Kerinci. “One Health sangat penting dalam pengendalian rabies, namun kami masih mempunyai satu tantangan dalam pelaksanaan pengendalian rabies ini, yaitu masih minimnya petugas yang menangani kesehatan hewan di Kabupaten Kerinci,” ungkap Adirozal.

Krisnandana, Kepala Balai Veteriner Bukittinggi, Ditjen PKH menyampaikan bahwa Provinsi Jambi dan Balai Veteriner Bukittinggi telah membuat perencanaan serta menjadikan Kabupaten Kerinci sebagai pilot project program pengendalian rabies di Provinsi Jambi. “Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Bimtek Rabies yang dilaksanakan bertepatan dengan bulan peringatan World Rabies Day yang jatuh setiap tanggal 28 September ini,” ucapnya.
Menurut Krisnandana, rangkaian kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Ditjen PKH, Balai Veteriner Bukittinggi, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci.
Dalam kesempatan tersebut, Krisnandana melakukan sosialisasi Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi dan Kimia. Instruksi Presiden ini menurutnya merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi kondisi darurat termasuk dalam menghadapi wabah penyakit hewan. Sementara itu, Eva Susanti, Kepala Bidang P2H Dinas Kesehatan Propinsi Jambi menyampaikan situasi Rabies dan kegiatan penanggulangan Rabies pada manusia di Propinsi Jambi.

“Sesuai dengan tema WRD 2019 ‘Vaccinate to Eliminate’, Ditjen PKH memberikan perhatian khusus pada pelaksanaan vaksinasi sebagai komponen utama pengendalian rabies, ditambah dengan pelaksanaan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (TAKGIT) antara petugas kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan” kata Krisnandana.

Apriyani Lestariningsih, Kepala Subdit Zoonosis, Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH menyampaikan bahwa selain Bimtek tersebut, dilaksanakan juga kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Rabies terhadap siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Kerinci. Materi sosialisasi yang disampaikan antara lain tentang tanda-tanda Rabies pada hewan dan manusia, bahaya Rabies, cara pemeliharaan hewan yang baik serta langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi kasus gigitan hewan penular Rabies. Diharapkan bahwa informasi yang disampaikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat serta mempermudah pelaksanaan pengendalian Rabies di Kabupaten Kerinci.

“Untuk selanjutnya diperlukan komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah baik Provinsi Jambi maupun Kabupaten Kerinci untuk melanjutkan program pengendalian Rabies, antara lain berupa penetapan peraturan daerah, penyediaan anggaran, dan penambahan petugas terkait pengendalian Rabies” tambah Krisnandana.

Merespon pernyataan Krisnandana, Adirozal kemudian menugaskan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci untuk segera mengusulkan kegiatan dan anggaran untuk pengendalian Rabies, karena hal tersebut sangat mendukung program pariwisata yang sedang digalakkan di Kerinci