JAKARTA (Independensi.com) – Komitmen, loyalitas, dan dedikasi Taufik Hidayat kepada dunia bulutangkis tidak berubah.
Meskipun telah gantung raket, legenda bulutangkis Indonesia ini tetap menaruh kepedulian tinggi terhadap pembinaan dan kemajuan prestasi cabang tepok bulu.
Sebagai wujudnya, Taufik akan menggelar kejuaraan bulutangkis internasional bertajuk “8th Foo Kok Keong International Cup 2019”. Ajang beregu ini berlangsung di Taufik Hidayat Arena, Jakarta Timur, 13-15 September 2019.
Kejuaraan ini seperti pada tahun-tahun sebelumnya, juga diramaikan sejumlah mantan pemain timnas yang berasal dari negara yang memiliki tradisi kuat di peta bulutangkis dunia.
Dalam acara jumpa pers kejuaraan di Taufik Hidayat Arena di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis, 12 September 2019, menurut Taufik Hidayat yang didaulat sebagai tuan rumah penyelenggara, sejarah kejuaraan beregu yang diinisiasi oleh bekas pemain timnas Malaysia, Foo Kok Keong ini pertama kali digelar 2012. Setelah itu, penyelenggaraannya selalu berpindah negara. Tahun ini Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah.
“Kami tentu siap untuk menjadi tuan rumah yang baik. Kejuaraan beregu bagi para master ini tak hanya untuk ajang silaturahmi, tetapi juga untuk berbagi semangat bersama demi kemajuan bulutangkis nasional dan internasional. Selain itu juga mendorong generasi pemain baru untuk menikmati dan unggul dalam permainan bulutangkis yang hebat,” kata Taufik, peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini.
Tercatat lebih dari 16 tim yang berasal dari 10 negara, seperti Australia, Bangladesh, Hong Kong, India, Singapura, Thailand, Jepang, Myanmar, Malaysia, dan tuan rumah Indonesia siap meramaikan kejuaraan beregu.
“Tahun lalu hanya 14 tim. Tahun ini bertambah meningkat menjadi 16 tim. Semoga tahun depan yang kemungkinan akan digelar di Guangzhou, China, pesertanya meningkat lagi,” tutur Taufik yang juga akan turun bertanding di ajang ini.
Kejuaraan Foo Kok Keong Cup pertama kali digelar pada 2012 di Club Shah Alam, Selangor, Malaysia. Berawal dari sebuah turnamen dengan peserta beberapa klub bulutangkis lokal, ajang ini kini telah berkembang menjadi sebuah acara internasional. Sejak 2013, tim Indonesua selalu menjadi juara, termasuk Tim Musica pada ajang serupa di Hong Kong tahun lalu.
“Saya merasa senang tahun ini Foo Kok Keong International Cup 2019 bisa berlangsung di Indonesia. Terima kasih kepada Taufik Hidayat yang menjadi tuan rumah,” ujar Foo Kok Keong, mantan pahlawan Piala Thomas Malaysia 1992.
Dalam satu tim dipertandingkan lima nomor ganda, dengan mengakumulasikan jumlah umur pemain sebagai persyaratan. Mulai dari ganda putra U-70 dengan minimal pemain berusia 30 tahun), U-90 (minimal pemain berusia 40 tahun), U-100 (minimal pemain berusia 45 tahun), U-110 (minimal pemain berusia 50 tahun), dan ganda campuran (minimal pemain putra berusia 45 tahun dan pemain putri 35 tahun).
“Seperti tahun lalu, sejumlah mantan pemain Indonesia dan juga negara-negara lain siap tampil untuk meramaikan persaingan. Tahun ini pun kejuaraan tetap bakal seru dan menarik lewat aksi-aksi menawan dari bekas para jawara bulutangkis dunia yang membela klubnya masing-masing,” tukas Taufik.
Nama-nama pemain kelas dunia seperti Taufik, Liliyana Natsir, Markis Kido, Boonsak Ponsana (Thailand), Ong Ewe Hock ( Malaysia) ikut serta.
Ditambahkan oleh Ketua Penyelenggara Kejuaraan, Koh Aseng, kejuaraan sebagai ajang menjaga kesehatan dan temu kangen antar sesama pemain veteran di lingkup Asia dan Australia.(bud)