Menteri Basuki : Kolaborasi Insinyur Muda ASEAN Perlu Terus Ditingkatkan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan acara Meet and Greet Young Fellow Engineers di Lapangan Sapta Taruna Kementerian PUPR baru-baru ini. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan insinyur muda ASEAN yang mengikuti Konferensi ke-37 Organisasi Insinyur se-ASEAN (CAFEO37) dan para insinyur muda Kementerian PUPR.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tujuan acara ini untuk mempertemukan para insinyur muda di negara-negara ASEAN. Pertemuan ini menurut Menteri Basuki menjadi penting karena masa depan pembangunan infrastruktur ada di tangan para insinyur muda.

“Saya harap para insinyur muda ASEAN dapat meningkatkan kolaborasinya untuk memperkuat ekonomi regional. Sebab insinyur menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi lewat pembangunan infrastruktur. Insinyur muda PUPR jangan lepaskan kesempatan ini, buat networking dengan para delegasi, salah satunya bisa dengan bertukar media sosial,” kata Menteri Basuki.

Menteri Basuki didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga tampil interaktif dengan para insinyur muda yang hadir pada acara tersebut. Menteri Basuki mempersilahkan perwakilan insinyur muda PUPR untuk berbagi pengalaman di hadapan para delegasi, salah satunya yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Prasarana Akuatik sebagai venue Asian Games 2008 Anggoro Putro.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki berpesan untuk para insinyur muda ASEAN untuk dapat mempelajari lebih lanjut dan menerapkan konsep Lean Construction. Lean construction merupakan metodologi dalam industri manufaktur yang diterapkan dalam industri konstruksi yang tujuannya antara lain adalah untuk meningkatkan nilai tambah, akurasi, efisiensi, transparansi, dan kreativitas.

“Ini adalah future engineering. Salah satu prinsipnya adalah pemanfaatan teknologi upaya merubah budaya kerja. Saya harap ini dapat menjadi diskusi para insinyur muda ASEAN, karena ini sangat penting untuk menjamin keberlangsungan lingkungan ke depan,” ujarnya.

Dalam acara tersebut Menteri Basuki juga mengumumkan para juara Sayembara Gagasan Desain Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang kawasan kampus Kementerian PUPR. Kompetisi tersebut dibuka untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda PUPR angkatan 2017-2018. Tujuan penataan PKL tersebur agar kawasan sepanjang kampus PUPR lebih tertata dan penyajian makanannya menjadi lebih higienis.

“Kami lebih memilih membuka sayembara desain untuk penataan PKL tersebut, dibanding menggunakan konsultan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan ide-ide dari SDM PUPR terutama para insinyur muda. Hasil dari gagasan desain ini akan dilanjutkan menjadi detail desain untuk diwujudkan pembangunannya pada tahun depan (2020),” kata Menteri Basuki.

Sayembara dimenangkan oleh Anisa Budi Kurniasari, ASN Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR yang mengusung konsep Sky View Food Court. “Konsep desain yang saya usulkan adalah elevated street food vendor, sehingga selain memindahkan PKL dari trotoar, juga akan menyajikan pemandangan yang bagus dari ketinggian,” kata Anisa.

Salah satu delegasi insinyur muda dari Malaysia, Jacklyn mengaku sangat senang diundang hadir dalam acara tersebur. “Indonesia sudah seperti rumah sendiri bagi saya. Menurut saya Menteri Basuki sangat terlihat jiwa muda semangatnya,” katanya.

Sementara itu, Amanda Larissa, salah satu ASN Kementerian PUPR dari Direktorat Bina Penataan Bangunan Diten Cipta Karya mengatakan, acara tersebut sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan jaringan (networking) antar insinyur dari mancanegara. “Saling berbagi perkembangan infrastruktur. Tadi berkenal dengan delegasi dari Hongkong dan berbagi cerita diantaranya tentang perbandingan MRT kedua negara. Juga tentang rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia,” ujarnya.