PEKANBARU (Independensi.com) – Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL mengajak semua lapisan masyarakat Riau yang identik dengan kelembutan serta mejunjung tinggi perdamaian, agar tidak melakukan hal-hal yang sifatnya memecah belah dan provokatif. Saya selaku Rektor dan civitas akademik menyatakan, menolak aksi unjuk rasa yang bersifat anarkis dan berbagai macam aksi radikalisme dan intoleransi yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan Republik Indonesia.
Imbuan itu disampaikan Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL menyikapi beredarnya kabar ditengah masyarakat, akan adanya aksi demonstrasi besar-besaran menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang akan digelar Minggu 20 Oktober 2019. Untuk itu dihimbau agar masyarakat tidak tervropokasi dan mengajak masyarakat untuk menciptakan suasana damai. Demikian realise yang diterima Independensi.Com dari bagian humas Universitas Islam Riau (UIR) Kamis, (17/10/2019) pagi.
Syafrinaldi juga mengajak seluruh elemen masyarakat Riau untuk bersama-sama mendukung terciptanya kedamaian dan kondusifitas keamanan saat pelantikan Presiden/Wakil Presiden pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang. “Kami dari Universitas Islam Riau secara pro-aktif mendukung dan turut menyukseskan acara pelantikan Presiden/Wakil PresidenRI periode 2019-2024 secara aman dan kondusif. Mari kita ciptakan kedamaian saat pelantikan kepala negara,” ujarnya.
Himbauan yang hampir senada juga disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas yang mengatakan bahwa, pihaknya mengutuk keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis. “Kami menolak unjuk rasa yang anarkis dan mengutuk terjadinya aksi terorisme serta radikalisme karena dalam ajaran agama apapun hal itu tidak dibenarkan,” kata Ismardi Ilyas.
Terkait pelantikan Presiden/Wakil Presiden Jokowi – Ma’aruf Amin yang tinggal beberapa hari lagi, kami dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga kondusifitas dan keamanan negara, karena itu merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat Indonesia. (pr/Maurit Simanungkalit)