Pengurus baru INACA periode 2019-2022.

Pemilik Taxi Udara Terpilih Sebagai Ketum INACA

Loading

JAKARTA (Independensi.com)
CEO Whitesky Aviation (Helicity) Denon Prawiraatmadja terpilih sebagai Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Associarion (INACA) periode 2019-2022. Denon menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.(Presdir PT Garuda Indonesia).

Dalam Rapat Umum Tahunan INACA 2019 juga menetapkan
Bayu Sutanto dari Trans Nusa sebagai Sekjen INACA menggantikan Tengku Burhanuddin. Selain itu juga ditetapkan sejumlah pengurus lainnya yaitu Wuri Setiawan (Indonesia AirAsia X) sebagai Ketua Penerbangan Berjadwal, Arif Wibowo (Airfast) sebagai Ketua Penerbangan Tidak Berjadwal dan Muhammad Ridwan (MyIndo Aviation) sebagai Ketua Penerbangan Kargo.

Denon dalam keterangannya kepada wartawan akan melanjutkan sejumlah program yang telah ditetapkan oleh pengurus INACA sebelumnya dan akan mendukung program pemerintahan Presiden Joko Widodo khususnya dalam hal konektofitas sebagai upaya pembangunan lima bali baru.

INACA juga akan meningkatkab kerjasama dengan stakeholder penerbangan BUMN seperti PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, PT Airnav Indonesia sebagai pengelola navigasi lalu lintas udara dan PT Pertamina selaku pemasok bahan bakar pesawat..Sudah tentu koordinasi yang intensif juga akan dilakukan dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator.

Kabar gembira disampaikan Denon, bahwa Batik Air dan Wings Air keduanya adakah maskapai grup Lion Air dalam waktu dekat akan masuk menjadi anggota INACA. Selain itu lebih dari 30 maskapai tidak berjadwal juga akan dirayu agar mau bergabung dan masuk menjadi anggota INACA.

“Caranya, INACA harus memberikan manfaat bagi mereka,” kata Denon. Salah satu contohnya adalah, INACA akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan agar memberikan perlakukan khusus atau tarif khusus terhadap komponen impor yang mereka butuhkan.

Denon juga berjanji akan memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dan keluhan anggota INACA agar industri penerbangan nasional bisa bertahan dan melewati berbagai masalah khususnya biaya tinggi. (hpr)