Kemenhub Siapkan Dana Rp2,95 T Bangun Infrastruktur Transportasi 5 Bali Baru

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Selaku kementerian yang bertanggung jawab di bidang transportasi, Kementerian Perhubungan terus berupaya melakukan peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana transportasi darat, laut, perkeretaapian dan udara.

Tujuannya agar aksesibilitas ke tempat-tempat destinasi wisata semakin mudah dan pada ujungnya menarik atau mendatangkan banyak turis baik mancanegara maupun domestik.

‘’Pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2,95 triliun untuk melakukan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas transportasi laut, darat, perkeretaapian, dan udara di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),’’ kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi..

Pada transportasi udara, sejumlah bandara yang terkait dengan sektor pariwisata unggulan akan dilakukan perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body sekelas Boeing 737 seperti di Bandara Sibisa. Membuka jalur penerbangan internasional dan meningkatkan konektivitas rute dari dan menuju lokasi pariwisata,

Pada transportasi angkutan sungai dan danau, akan dilakukan pembangunan dermaga danau pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, pembangunan kapal Ro Ro dan bus air pada kawasan serta pelayanan subsidi operasional angkutan penyeberangan.

Baca juga:

Kemenhub Percepat Pembangunan Infrastruktur dan Aksesibilitas Untuk Dukung 5 Bali Baru

Sementara itu pada transportasi laut, dilakukan perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar seperti di plabuhan Gilimas Lembar.

Juga akan dibangun terminal pelabuhan laut pada destinasi pariwisata yang diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut sehingga tidak bercampur dengan terminal angkutan  barang dan cargo.

Pembangunan infrastruktur pada sektor perkeretaapian adalah dengan mengubah jalur kereta api menuju  kawasan pariwisata seperti ke kawasan wisata Candi Borobudur serta merevitalisasi jalur kereta pariwisata dan konektivitas jaringan kereta api dari dan menuju ke bandara

Adapun untuk sektor transportasi angkutan jalan adalah dilakukannya pelayanan subsisi operasional angkutan antar moda serta pengadaan fasilitas  perlengkapan keselamatan jalan.

“Bapak Presiden meminta kami untuk memastikan apa yang kami bangun dan kembangkan itu bisa “delivered” atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,’’ kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Tentunya, untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja seperti : Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan melibatkan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi.  (adv/hpr)