SUKAJAYA (Independensi.com) – Lokasi longsor di beberapa desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor belum bisa diakses oleh kendaraan petugas hingga Jumat (3/1/2020) siang ini. Jalur utama menuju lokasi-lokasi longsor masih tertutup oleh material tanah dan lumpur.
“Kawan saya baru dapat sinyal satu di atas gunung, saya masih terjebak di Cileuksa bersama para pengungsi. Semua jalur akses terputus, sementara stok sembako bisa bertahan 2 hari lagi di 14 kampung,”kata Jaro Ade Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor saat di konfirmasi melalui pesan singkat (WA) yang tengah terjebak di Cileuksa, Jumat (3/1/2020)
Ade juga menuturkan ada sekitar 4000 jiwa pengungsi yang terdampak dari bencana longsor. Sementara untuk jumlah rumah yang rusak, ia belum bisa memastikan. Namun ada satu orang korban meninggal dunia dalam musibah ini.
“Sekitar 4000 jiwa mengungsi, rumah yang ke bawa longsor belum bisa di hitung. Korban meninggal satu orang, yang lainnya selamat,”kata Jaro.
Kebutuhan yang mendesak bagi para pengungsi yakni tenda dan sembako.
Data sementara dari Pusat Data dan Informasi BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan dari 11 desa, lima desa di antaranya masih terisolir, yakni Desa Harkatjaya, Cileuksa, Pasir Madang, Desa Urug, dan Pasir Madang.
“Ada dua desa belum tersentuh bantuan yaitu Desa Cileuksa dan Cisarua,” kata Widayaka, Kasubag Prolap dan Pelaporan BPBD Kabupaten Bogor, Jumat (3/1/2020).
Secara terpisah, Sekretaris camat (Sekcam) Sukajaya Ridwan mengatakan, setelah dilakukan pendataan, pihaknya akan berupaya melakukan tindakan untuk mengirimkan bantuan logistik. “Ini sesegera mungkin harus di lakukan tindakan” kata Ridwan. (Fahri)