Kementerian PUPR Bangun Pasar Di Sumetra Barat

Kementerian PUPR Bangun Dua Pasar di Sumatera Barat

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya membangun dua pasar dan sarana prasarana (sarpras) pendidikan di empat perguruan tinggi di Sumatera Barat.

Dua Pasar tersebut yakni, Pasar Atas Kota Bukittinggi dan Pasar Rakyat Pariaman. Sedangkan sarpras pendidikan dibangun tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yakni Politeknik Negeri Padang, Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Politani Negeri Payakumbuh, dan satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yakni Institut Agama Islam Negeri Batu Sangkar. Pasar Atas Kota Bukittinggi mengalami kebakaran hebat pada  30 Oktober 2017 lalu yang menyebabkan hilangnya 1.000 lebih kios pedagang di gedung tiga lantai.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, revitalisasi dan pembangunan pasar tradisional oleh Pemerintah menunjukan keberpihakan Pemerintah kepada para pedagang agar nantinya harga sewa kios pasar yang baru tetap terjangkau.

“Konsep revitalisasi pasar disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Rekonstruksi Pasar Atas Bukittinggi dikerjakan sejak 20 Agustus 2019 hingga 31 Desember 2019 pada umumnya memiliki aktifitas ekonomi yang tinggi dengan berbagai komoditas perdagangan dan jasa penunjang lainnya. Diharapkan agar masyarakat yang berdagang di Pasar mendapatkan tempat yang layak sehingga kegiatan ekonomi di Kota Bukittinggi menjadi lebih lancar.

Selain itu Pasar tersebut memiliki nilai sejarah karena Kota Bukittinggi pernah jadi ibu kota (sementara) negara RI. Pasar Atas menggunakan desain baru dengan konsep green building yang menelan anggaran sebesar Rp. 292 miliar.

Pasar Rakyat Pariaman berlokasi di Jalan Sultan Syahrir, Kota Pariaman dibangun diatas lahan seluas 9000 m2 dengan anggaran sebesar Rp. 82 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 – 2020. Konstruksi di kerjakan oleh PT. Wijaya Gedung dengan progres mencapai 16,769 %.

Prasarana & Sarana Pendidikan Juga Dibangun di Sumbar

Pembangunan sarana prasarana pendidikan di tiga Perguruan Tinggi Negeri dan satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yakni, Gedung Laboratorium dan Bengkel Elektro Politeknik Negeri Padang di Kota Padang, Gedung Studio TV dan Film Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Gedung Kuliah Bersama Program D3 dan D4 Politani Negeri Payakumbuh, dan Gedung Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batu Sangkar.

Pembangunan Gedung Laboratorium dan Bengkel Elektro Politeknik Negeri Padang di Kota Padang berjumlah 3 lantai dikerjakan kontraktor PT Heksa Kreator Sakti dengan anggaran sebesar Rp. 7,3 miliar. Pembangunan Gedung Studio TV dan Film Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang berjumlah 4 lantai dikerjakan kontraktor PT. Delta Arsitektur Persada dengan anggaran sebesar Rp. 7,9 miliar.

Pembangunan Gedung Laboratorium dan Bengkel Elektro Politeknik Negeri Padang  berjumlah 3 lantai dengan kontraktor PT. Heksa Kreator Sakti dengan anggaran sebesar Rp. 7,3 miliar. Untuk Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Politani Negeri Pertanian Payakumbuh berjumlah 4 lantai masih dalam tahap penyelesaian dengan kontraktor pelaksana PT. Razasa Karya dengan anggaran Rp. 28 miliar dengan menyisakan pekerjaan berupa struktur lantai 3 dan 4, pekerjaan MEP, dan pekerjaan K3. Sedangkan Pekerjaan Pembangunan Gedung Ushuluddin dan Dakwah IAIN Batusangkar berjumlah 4 lantai tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Laga Pratama Intertindo dengan nilai kontrak sebesar Rp 22,3 miliar.(wst)