Para Tokoh Agama, Ulama, Ketua Ormas Islam dan Jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik Jawa Timur saat keluar Maklumat Cegah Penyebaran Covid-19

Tokoh Agama Gresik Sepakat Keluarkan 4 Maklumat Pencegahan Covid-19

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik Jawa Timur, bersama para Tokoh Agama, Ormas Islam dan Forkopimda setempat. Sepakat mengeluarkan Maklumat bersama, tentang pencegahan penyebaran Covid-19.

Maklumat yang dibuat dan ditandatangani bersama diruang rapat Kantor Bupati Gresik pada Senin (30/3/2020) itu. Kemudian, bakal disebar atau disampaikan kepada masyarakat secara umum agar dipatuhi.

Dalam isi Maklumat terdapat 4 pasal diantaranya,

1.     Mulai Jum’at tanggal 3 April 2020, Sholat Jum’at diganti dengan Sholat Dhuhur di rumah/tempat kita masing-masing.

2.     Sholat Maktubah secara berjamaah baik di Masjid maupun musholla sementara diganti pelaksanaannya dengan sholat di rumah masing-masing.

3.     Berbagai kegiatan baik yang bersifat keagamaan (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu) dan kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan massa untuk sementara ditunda.

4.     Berkaitan dengan pelanggaran terhadap tiga poin diatas, akan berkonsekuensi hukum dengan peraturan yang berlaku.

Demikian maklumat ini dibuat dan disampaikan untuk dipatuhi oleh seluruh masyarakat, yang berada di kabupaten Gresik terhitung mulai tanggal ditetapkan Maklumat ini.

Menurut Ketua MUI Gresik KH. M. Mansur Shodiq, bahwa Maklumat dibuat dan dikeluarkan demi keselamatan bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, Kabupaten Gresik telah dinyatakan sebagai zona merah.

“Kami segenap tokoh agama, baik MUI, NU, Muhammadiyah, LDII, DMI, FKUB dan FPK, bersama Forkopimda Kabupaten Gresik bersepakat hingga membuat Maklumat,” katanya.

Sebelum Maklumat dikeluarkan, para tokoh agama, Ulama maupun jajaran Forkopimda terlebih dahulu menyampaikan pandangannya. Terhadap, kebijakan yang akan disampaikan ke masyarakat ini agar bisa diterima tanpa ada kesalah pahaman,” ujarnya.

Di tambahkan Ketua MUI Gresik KH. M. Mansur Shodiq, para penandatangan Maklumat. Diantaranya, Ketua MUI Gresik, Ketua PCNU Gresik KH. M. Khusnan Ali, Ketua PD Muhammadiyah Gresik Dr. KH. Taifiqulloh Ahmady, Ketua LDII Gresik Drs. KH. Abdul Muis, Ketua FKUB Gresik Drs. KH. Afif Ma’sum, MM.

Ketua DMI Gresik Zainal Abidin, S.Ag. M. Fils, Ketua FPK Dr. KH. Much Toha, Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Dandim Gresik Letkol Inf. Budi Handoko, Ketua DPRD GresikH. Fandi Ajmad Yani, Ketua PN Gresik Fransiskus A Ruwe, SH. MH, Kasi Intel Kejari GresikR. Bayu Probo Sutopo, SH, Ketua PA Gresik Dr. H. Syhartono, Kepala Kemenag Gresik Markus S.Pd dan Kepala Dinkes Gresik Saifudin Ghozali.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim memandang bahwa seluruh organisasi keagamaan tersebut sudah mendukung upaya Pemerintah dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

“Kami hanya ingin menyamakan persepsi antara Pemerintah, Forkopimda, DPRD dan para Ketua Organisasi Keagamaan dan masyarakat. Disini kami minta masukan terbaik, untuk menghadapi persoalan Covid-19 ini,” tuturnya.

“Kami tegak lurus melaksanakan semua kebijakan Pemerintah Pusat dan kami tidak berani mengabaikan kebijakan tersebut. Gugus tugas yang kami bentuk, tidak akan efektif tanpa bantuan para tokoh organisasi keagamaan dan masyarakat,” tukasnya.

Senada juga disampaikan, Wakil Bupati Muchammad Qosim bahwa pemerintah ingin agar semua masyarakat selamat. “Mencegah kerusakan lebih diutamakan daripada memperoleh kemanfaatan,” ucapnya.

Bahkan, tampaknya semua Tokoh Agama, Ormas maupun Kyai atau Ulama yang hadir disini sangat mendukung Maklumat yang dihasilkan. Bahkan, beberapa para Ketua organisasi keagamanan sudah menyampaikan beberapa kegiatan organisasinya dalam mencegah Covid-19 ini sesuai arahan dari DPP masing-masing. (Mor)