panen padi beberapa kelompok tani di Aceh Tamiang

Aceh Tamiang Panen Padi, Amankan Stok Pangan di Tengah Pandemi

Loading

ACEH TAMIANG (Independensi.com) – Kabupaten Aceh Tamiang telah memasuki masa panen raya selama bulan Maret-April ini. Petani tetap sambut masa panen meskipun di tengah pandemi yang sedang melanda Indonesia. Panen tersebut diharapkan bisa mengamankan kebutuhan pangan khususnya beras di Kabupaten Aceh Tamiang sehingga masyarakat merasa aman dan meminimalisir terjadinya panic buying di kemudian hari.

Irwan Hadi, Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang menyampaikan “ dengan adanya panen padi beberapa kelompok tani (poktan) di Aceh Tamiang “ kata Irwan. Masyarakat diharapkan tidak khawatir akan ketersediaan beras di kabupaten tersebut. “ Ada beberapa kelompok tani yang sudah melaksanakan panen,salah satunya adalah kelompok tani yang telah melaksanakan panen yaitu Poktan Mekar Jaya, Kampung Telaga Meuku Dua, Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang ‘ terang nya.

“Poktan Mekar Jaya panen padi varietas inpari 32 di lahan seluas 30 ha dengan provitas 9,2 ton dan 5 ha padi mekongga dengan provitas mencapai 8,2 ton. Poktan lain juga sudah banyak yang memasuki masa panen pada bulan April ini. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras kita aman”, Jelas Irwan Hadi. Selain itu, Irwan  Hadi juga melaporkan bahwa luas panen bulan maret di Aceh Tamiang terdata 5.593 ha, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dengan data luas panen 3.103 ha.

Panen padi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Aceh Tamiang disambut baik oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi. Suwandi berharap meskipun di tengah pandemi yang melanda, berbagai pihak tetap bersinergi untuk mengamankan kebutuhan stok pangan 267 juta orang di Indonesia. Lebih lanjut guna menjamin ketersediaan beras selama wabah virus Corona, Suwandi menegaskan Kementan mendukung tindakan tegas aparat berwajib untuk memberi efek jera kepada oknum yang sengaja menaikkan harga dan menimbun bahan pangan, salah satunya beras.

“Kalau ada penimbunan, kami bersinergi dengan pihak Kepolisian, kami turun tangan. Jangan biarkan publik panik sehingga terjadi yang namanya panic buying. Kita usahakan mulai dari kebutuhan hingga produksi dalam negeri tetap berjalan,” tandasnya.

Selaras dengan apa yang pernah disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar selalu bekerjasama dengan baik antara seluruh unsur yang terkait dan tidak boleh membelokkan amanah yang sudah di berikan kepada kami sebagai pelayan masyarakat. SYL juga menyampaikan “ kami tidak akan pernah bosan memberi semangat para pejuang terdepan pertanian Indonesia karena mereka adalah ujung tombak ketahanan pangan nasional “ pungkas nya. (wst)