Anggota Dewan Etik IWO Indramayu, Ali Maknawi saat memperlihatkan bantuan sembako dan APD untuk anggota IWO di Sekretariat IWO Indramayu Jalan MT Haryono no.50 Sindang Indramayu, pada Kamis (30/04/2020).

IWO Serahkan Bantuan untuk Anggota IWO Indramayu

Loading

INDRAMAYU (IndependensI.com) – Pengurus daerah Ikatan Wartawan Indonesia (IWO) Kabupaten Indramayu memberikan paket sembako dan alat pelindung diri (APD) berupa masker kepada anggota IWO Kabupaten Indramayu pada, Kamis (30/04/2020).

Pemberian sembako dan masker yang diberikan tersebut sebagai bentuk kepedulian organisasi kepada anggota yang tergabung dalam IWO Indramayu.

Ketua IWO Indramayu, Tomi Indra mengatakan jurnalis juga merupakan salah satu profesi yang terdampak akibat pandemi COVID-19. Work From Home atau bekerja dirumah membuat aktifitas jurnalis juga terbatas. Sementara sebagian jurnalis juga bekerja di media dengan sistem kontributor mengalami penurunan produktifitas. Imbasnya, besaran nilai berita setiap bulannya menjadi lebih rendah dibandingkan sebelumnya.

“WFH membuat produktifitas menurun. Akibatnya jumlah berita pun menurun dan penghasilan jurnalis dari honor berita dari perusahaan pun menjadi semakin rendah. Bantuan sembako ini diharapkan dapat sedikit membantu para pekerja jurnalis online di Indramayu yang dalam dua bulan terakhir banyak bekerja di rumah,” kata dia.

Bantuan sembako ini hanya sebagai stimulan agar jurnalis online yang tergabung dalam IWO Indramayu dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kondisi pandemi COVID-19.

“Tetap utamakan protokol kesehatan, jika terpaksa harus meliput di lapangan. Jaga jarak dan ikuti anjuran soal jaga jarak dalam bekerja,” kata dia. Bantuan masker juga diharapkan mampu menambah stok APD milik jurnalis yang tergabung dalam IWO Indramayu.

Sementara itu, Alen Delon, anggota IWO Indramayu mengaku bersyukur, ada perhatian dari organisasi. Ia mengakui, sejauh ini, saat pandemi COVID-19, APD untuk wartawan sangat terbatas.

“Saat kondisi pandemi COVID-19, kita harus lebih ekstra hat-hati saat dilapangan. Sebisa mungkin untuk mengurangi frekuensi tatap muka dan lebih mengutamakan pola peliputan dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata dia. (Chs)