Wakil wali kota Bekasi Tri Adhianto saat meninjau rumah singga di kelurahan Pedurenan Bekasi. (Humas)

Rumah Singgah Kota Bekasi Dihuni  Gepeng dan Manusia Gerobak

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Kendati sudah berulangkali ditertibkan, keberadaan  gelandang dan pengemis (Gepeng), di Kota Bekasi, masih saja banyak ditemukan. Bahkan,
saat ini juga banyak ditemukan manusia gerobak  dan menyebar di 12 kecamatan se-Kota Bekasi.

Petugasn Sapol PP pun, terus “memburu” pada gepeng dan manusia gerobok tersebut.  Hal itu dilakukan guna  mencegah penyebaran Covid-19.  Dan selama pandemi ini,  sebanyak 149 gepeng maupun manusia grobak, diamankan mulai tanggal 5 – 10 Mei 2020.

Bahkan,  seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, jumlah mereka selalu bertambah. Mereka, berdatangan dari berbagai daerah, guna mengais rejeki di Kota Bekasi.

Dari 149 orang gepeng dan manusia gerobak yang diamankan, diantaranya 123  orang dewasa dan 26 anak-anak. Namun, sudah dipulangkan ke daerah asalnya sebanyak 91 orang, dan 58 orang masih berada di rumah singgah milik Pemkot Bekasi yang berlokasi di di pinggiran Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pedurenan, Kelurahan Pedurenan Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, ungkap Kepala Bagian Humas  Bekasi, Sayekti Rubiah, Senin (18/5/2020).

Keberadaan mereka meresahkan masyarakat terutama pengguna jalan. Sebab mereka kerap mengamen dan mengemis di persimpangan jalan hingga di dalam transportasi angkutan umum seperti bus, koasi dan KWK. Apalagi, jelang lebaran ini jumlahnya  semakin menjamur. Terhadap keberadaan mereka itu, petugas Satpol PP, tetap akan merazia. (jonder sihotang)