BEKASI (IndependensI.com)- Pelayanan terhadap pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masa pandemi covid-19, tetap fokus. Sebab, ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, tanpa mengenal waktu pandemi atau tidak.
Namun selama masa pandemi Covid-19, juga banyak kegiatan dan aktivitas yang dibatasi. Utamanya aktivitas yang melibatkan kerumuman orang dalam jumlah banyak. Pembatasan dilakukan dalam upaya mencegah penularan virus corona.
Karena aturan itulah, banyak rencana PDAM Tirta Bhagasasi yang urung terlaksana. Termasuk pula kegiatan-kegiatan pada Bagian Kepegawaian.
“Dalam RKA tahun 2020 kami sudah merinci sejumlah kegiatan, utamanya pelatihan bagi pegawai di hampir semua bidang tugas,” kata Kepala Bagian Kepegawaian PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Siti Aminah, Senin (20/7/2020).
Ia menyebut, misalnya pendidikan dan latihan (diklat) prapegawai, diklat jaringan transmisi dan distribusi, diklat pengendalian kehilangan air, diklat sertifikasi barang dan jasa, diklat Instalasi Pengolahan Air. Termasuk diklat pengembangan pemasaran, diklat perencaan teknik, diklat manajemen personalia, diklat akuntansi pajak, diklat pelayanan prima, diklat mekanikal elektrikal, diklat Sistem Pengawas Internal, diklat humas dan protokoler, diklat peraturan perusahaan, diklat ‘public speaking’ tingkat pejabat, diklat ESQ, diklat masa persiapan pensiun, dan diklat satpam.
Tapi, sebelum masuk masa pandemi Covid-19, sebagian diklat telah diikuti pegawai sesuai yang direncanakan. Namun sebagian besar rencana diklat justru harus batal karena penyelenggaraannya yang tak memungkinkan melibatkan peserta dalam jumlah banyak.
Kendati demikian, tidak berarti realisasi RKA 2020 Bagian Kepegawaian harus ikut berantakan. Seperti halnya pelayanan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi yang harus tetap berjalan apa pun situasi dan kondisi yang terjadi, maka Bagian Kepegawaian pun tetap mengupayakan realisasi RKA 2020 tetap sesuai target.
“Karena pelayanan jalan terus, kinerja perusahaan pun harus selalu bisa ditingkatkan. Salah satu upayanya ialah terus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pegawai, seperti apa pun bentuk pelatihannya,” katanya.
Kini, upaya merealisasikan target-target pemberian diklat pada pegawai tersebut terbantu dengan penyesuaian format pelatihan sesuai dengan situasi mutakhir saat ini. Penyesuaian dimaksud berupa penyelenggaraan diklat secara daring melalui aplikasi.
“Nayatanya di masa pandemi ini banyak penyelenggara pelatihan yang menyusun program secara ‘online’ sehingga ‘upgrade’ ilmu untuk pegawai bisa tetap terlaksana,” katanya.
Sejumlah pelatihan ‘online’ yang telah terealisasi antara lain diklat pelayanan prima yang diselenggarakan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Idonesia dengan water.org. Diklat tersebut diikuti oleh pegawai bagian hubungan langganan di seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu.
“Salah satu poin positif dari penyelenggaraan pelatihan secara ‘online’ ialah bisa diikuti oleh banyak peserta sekaligus, secara cuma-cuma pula. Selama ini pelatihan hanya diikuti sejumlah pegawai tertentu karena keterbatasan anggaran. Namun karena metode pelatihan ‘online’ biasanya gratis, sebisa mungkin setiap ada kesempatan tidak kami sia-siakan,” katanya.
Kepala Subbagian Pengembangan SDM Sri Rezeki Karuniawangsih menambahkan, selain mendapatkan tawaran atau undangan mengikuti pelatihan secara ‘online’, pihaknya juga secara proaktif mencari-cari informasi terkait penyelenggaraan pelatihan ‘online’ yang sesuai dengan rencana dan kebutuhan perusahaan.
“Informasi tentang pelatihan biasanya dibagikan di grup Perpamsi. Namun kami juga aktif mencari informasi ke lembaga-lembaga penyelenggara pelatihan yang sebelumnya pernah bekerja sama sebelumnya,” kata Sri.
Salah satu kendala dalam mengupayakan pelibatan pegawai dalam pelatihan ‘online’ ialah informasi yang kerap terlalu dekat dengan waktu penyelenggaraan.
“Kalau sudah demikian, kami lihat urgensi kebutuhannya. Jika memang butuh pelatihannya, penting ilmunya untuk diketahui pegawai, meski waktu terlalu mepet pun akan kami upayakan bisa berpartisipasi,” katanya.
Di masa pandemi ini memang gerak langkah serba terbatas untuk merealisasikan berbagai rencana yang direncanakan. Namun selama ada peluang menambah ilmu demi peningkatan kinerja, perusahaan akan tetap mengupayakan yang terbaik.
Dengan pelaksanaan diklat, diharapkan pengetahuan para pegawai bertambah dan berguna untuk pelaksanaan tugas sehari-hari untuk kemajuan perusahaan. (jonder sihotang)