Akupuntur Tingkatkan Kekebalan Pasien Covid 19

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Vaksin dan obat Covid 19 masih terus dikembangkan diseluruh dunia. Meski Rusia dan Cina sudah menemukan vaksin Corona, namun belum bisa dikatakan efektif untuk menekan angka penularan yang semakin banyak dan meluas.

Namun, menurut studi terbaru, akupunktur tampaknya dapat menawarkan manfaat bagi pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19. Sebuah studi dari Harvard Medical School menemukan bahwa akupunktur mampu meredakan peradangan pada subjek penelitian tikus. Dikutip dari laman Fox News, praktik tradisional asal China ini terbukti meningkatkan kemampuan tikus melawan badai sitokin.

Badai sitokin merupakan gejala yang terjadi ketika tubuh diserang virus infeksi. Badai sitokin dapat dikenal juga sebagai respons kekebalan tubuh terlalu agresif yang banyak ditemukan pada pasien infeksi paru-paru.

Sekarang ini, sejumlah obat sedang diuji untuk mencoba dan menekan reaksi virus Corona yang mematikan. Para peneliti Harvard mengatakan praktik tradisional China tersebut bisa menjadi alternatif lain yang bisa dilakukan tenaga kesehatan untuk menurunkan risiko kematian pada pasien COVID-19.

“Informasi ini menggembirakan. Hal yang sangat menyenangkan ketika studi Barat mendukung sistem pengobatan akupunktur kuno dan pengobatan tradisional China,” kata Sara Reznikoff, ahli akupunktur.

Sara mengaku temuan mengenai akupunktur bisa membantu pasien virus Corona COVID-19 bukan hal yang mengejutkan. Ini karena selama ini akupunktur dinilai bagus untuk memicu kemampuan penyembuhan bawaan tubuh, membantu peradangan, dan menenangkan sistem saraf.

“Saya telah melihat hasil yang luar biasa dalam praktik saya merawat pasien dengan gejala virus corona Covid-19. Saya senang akupunktur bisa dipertimbangkan sebagai metode melawan virus Corona COVID-19,” jelasnya.

Dalam studi baru, para peneliti menemukan bahwa tikus yang mengalami badai sitokin memiliki peluang bertahan untuk hidup 40 persen lebih besar saat diobati dengan elektroakupunktur.

Selain itu, akupunktur juga bisa bekerja dengan baik sebagai praktik dalam pencegahan. Tikus yang diobati dengan akupunktur sebelum terkena kondisi badai sitokin mengalami tingkat peradangan yang lebih rendah dan tingkat kelangsungan hidupnya meningkat dari 20 menjadi 80 persen.