Pilih Bandung Sebagai Model Penangan Covid-19, KITA Luncurkan Wirajiwa

Loading

BANDUNG (IndependensI.com) —Masa pandemi Covid-19 yang berkelanjutan akan menciptakan perilaku dan sikap hidup baru. Dampak terbesar yang ditimbulkan wabah kolektif adalah trauma sosial dan kelembaban untuk melakukan perubahan.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Hikmah Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), Taufik Rahzen, di RM Sindangreret Bandung, 9 September 2020.

“ Fenomena ini memunculkan sikap masyarakat yang tertutup menarik diri, dan ada yang menggunakan momentum ini untuk transformasi budaya. Di Bandung ada inisiatif cerdas dan berani dari beberapa orang dalam menghadapi Covid-19. Maka, KITA meluncurkan Wirajiwa dan menjadikan Bandung sebagai model penangan Covid-19,” tegas Budayawan kelahiran Sumbawa.

Ketua Gugus Karsa Kesehatan Jiwa dan Ketahanan Raga, Dr. Wendy menjelaskan bahwa Wirajiwa mempunyai Para Penjaga Ketahanan Badan, Kesehatan Jiwa yang bertugas :

Pertama, membangunkan ketahanan badan (gotong), dan membangunkan jiwa (royong) masyarakat.

Kedua, melakukan penyelidikan apresiatif (appreciative inquiry) tentang masyarakat yang di dampingi, untuk meningkatkan daya tahan dan kemandirian dari dalam.

Ketiga, membuat peta sosial dan psikis dari masyarakat serta kemampuan belajar mereka untuk perubahan.

Keempat, mengembangkan kerjasama dengan pemangku kepentingan : birokrasi pemerintah, lembaga kesehatan, relawan independen dan pihak swasta.

Salah satu Majelis Hikmah KITA Deni Nurdyana menegaskan bahwa profesi Wirajiwa ini sangat penting karena dirinya akan memfasilitasi pelatihan dan pertemuan berbagai pihak untuk menguatkan tradisi baru ini.

“ Normalitas baru, butuh moralitas baru”, kata Direktur Utama PT. Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) ini.

KITA umumkan Kepengurusan

Selain luncurkan Wirajiwa, pada moment tersebut Ketua KITA, Maman Imanul Haq mengumumkan struktur dan pengurus KITA.

Susunannya sebagai berikut:

Susunan Kepengurusan KITA 2020 – 2023

Majelis Hikmah

1. Taufik Rahzen (Ketua)
2. KH. Abu Bunyamin
3. Adjeng Ratna
4. Widodo Siswohadi
5. Pdt. Johny Souhuka
6. Anggraini Adriani
7. Habib Syahdu
8. Emmy Sahertian
9. Suhaji Setiadi
10. Deni Nurdyana
11. Maji Notonagoro
12. Herry Dim
13. Exsan Zen
14. Romo Joko SAW
15. Endo Suanda
16. Marbawi Amang Katon
17. Kelik Nugroho

Badan Kebijakan

Ketua : Maman Imanul Haq
Sekjen: Ayep Zaki
Fundraising: Camellia Panduwinata Lubis
Kajian Strategis dan Lembaga: Danang Girindrawardana
SDM dan Training: Dewi Kurnia Salwa
Humas dan Jaringan: Husni Mubarok
Media dan Literasi: Tuswahid
Hukum dan Advokasi : Yongla Patria M

Gugus Karsa

1. Pangan, Energi dan Air (Pena): Hikmat Taufik
2. Iklim Bumi dan Pengelolaan Bencana: Mujib Hermani
3. Koperasi dan Blockchain: Destian Bimasena
4. Masa depan dan Inovasi Nasional: Iman Abdul Gafur
5. Badan Usaha Negara dan Kerjasama Publik: Faizal R. Joemadi
6. Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Industri Budaya: Unggul Kurniawan Boeko
7. Birokrasi, Oligarki dan Kepemimpinan: Nirmala Firdaus
8. Pendidikan, Pembelajaran Sosial dan Kecerdasan Bangsa: Revalno
9. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan: Handini Wulan
10. Ibukota Baru Dan Desentralisasi: Surya
11. DESA Merdesa: Adi Gerimu
12. Kota, Kepenuhsesakan Dan Kompleksitas: Ramram
13. Diplomasi dan Kerjasama Global: Nirmala Dewi
14. Perencanaan Nasional dan Pembangunan Daerah: Faizal Jumadi
15. Ketahanan Raga, Kesehatan Jiwa: dr. Wendy
16. MDGs Dan Kemiskinan ekstrim: Like
17. Hutan Lautan dan Tanah Air: Didi Hudaya
18. Kerelawanan dan Gotong Royong: Hanief Muhammad
19. Generasi Mileneal dan Normalitas Baru: Bayu Vrisky

Dewan Perwakilan
Koordinator : Nia Sjarifuddin