Oxfam : 51 Persen Vaksin Covid 19 Sudah Dipesan Negara Kaya

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Keberadaan vaksin Covid 19 begitu dinanti oleh seluruh umat manusia untuk melawan virus corona. Keberadaan vaksin digadang-gadang mampu mengakhiri mimpi buruk Pandemi Covid 19 yang telah terjadi di sepanjang tahun 2020. Namun, sayangnya tidak semua Negara akan mendapat vaksin tersebut.

Sebab, menurut lembaga amal international Oxfam mengatakan, setidaknya 51 persen vaksin Covid-19 potensial telah di pesan oleh negara kaya atau negara maju. Negara kaya ini setara dengan 13 persen populasi dunia.

Praktik dengan memesan vaksin Covid-19 terlebih dahulu dari perusahaan ini mengancam ketersediaan vaksin bagi negara berkembang dan negara miskin. Oleh sebab itu Oxfam menghimbau agar praktik ini dirombak demi tersedianya vaksin bagi semua orang.

Dalam perhitungan Oxfam dengan praktik ini, ketika lima vaksin potensial terbukti efektif melawan virus corona, sebesar 61% populasi dunia tidak akan mendapatkan vaksin setidaknya hingga 2022.

Oxfam menuding adanya satu perusahaan pengembang vaksin terkemuka yang bermaksud mendapatkan keuntungan dengan menjanjikan semua pasokan vaksinya ke negara-negara maju, meski telah menerima 2 miliar euro subsidi publik. Meskipun perusahaan lain menjanjikan dua pertiga dosis diberikan kepada negara berkembang, pasokan masih kurang.

Riset tersebut mengungkap “sistem rusak yang melindungi monopoli dan keuntungan perusahaan farmasi dan secara artifisial membatasi produksi,” kata Oxfam seperti dikutip dari Euronews, Jumat (18/9/2020).

Riset itu juga mengungkapkan “ketidaksetaraan yang mencolok” antar negar. Negara seperti Inggris telah mendapatkan kesepakatan untuk memasok setara dengan lima dosis per kepala, sementara Bangladesh hanya menyiapkan satu dosis untuk setiap sembilan orang.

“Akses ke vaksin penyelamat tidak boleh bergantung pada tempat Anda tinggal atau berapa banyak uang yang Anda miliki,” kata Robert Silverman dari Oxfam America.

“Pengembangan dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif sangat penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan vaksin tersedia dan terjangkau untuk semua orang. Covid-9 di mana pun ada, Covid-19 di mana-mana.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Uni Eropa telah mendukung inisiatif COVAX, bekerja untuk akses global dan adil di seluruh dunia terhadap vaksin virus corona. Pada Agustus, WHO mengatakan 172 negara dan pengembang vaksin terlibat dalam proses tersebut.