Wagub DKI : Sistem Peringatan Dini Banjir Jakarta Mulai Berjalan

Loading

JAKARTA (IndependensI) – Setiap memasuki musim penghujan banjir selalu mengintai Ibukota Jakarta. Apalagi banjir tahun ini akan terasa lebih berat, lantaran terjadi ditengah pandemi Covid 19. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus melakukan pembenahan untuk meminimalisir dampak banjir tahun ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, sistem peringatan dini terkait banjir di Ibu Kota sudah berjalan dan masih terus dilakukan evaluasi. Peringatan dini merupakan salah satu bentuk pengendalian banjir untuk masyarakat.

“Sudah diprogramkan, sudah dimulai, tapi kan anggarannya terbatas. Jadi kemarin perintah gubernur dengan segala keterbatasan tetap dibuat sistem pengendalian banjir,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10/2020) malam.

Dia menjelaskan, Pemprov DKI saat ini masih mempersiapkan panduan dan penggunaan dari sistem penggunaan peringatan dini tersebut. Hal tersebut nantinya dapat diakses melalui sebuah aplikasi.
“Melalui sistem ada sistem early warning juga ada. Kita siapkan buku panduan sampai simulasi,” jelas politikus Gerindra itu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat menginformasikan kepada masyarakat terkirim adanya potensi banjir selambat-lambatnya sehari sebelumnya.

Hal tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik menyusun sistem deteksi dan peringatan dini kejadian banjir yang dapat dimonitor secara daring serta dapat memprediksi dan mengumumkan potensi kejadian banjir selambat-lambatnya sehari sebelum kejadian,” kata Anies di dalam instruksi gubernur.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga meminta agar penyusunan sistem deteksi yang dapat dimonitor secara daring pada September 2020.