Kemenhub Beri Bantuan Bus Kota Surabaya

Loading

SURABAYA (Independensi.com) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya menandatangi Nota Kesepakatan Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Angkutan Umum Perkotaan di Surabaya.

Nota Kesepakatan Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Angkutan Umum Perkotaan di Surabaya ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini bertempat di Balaikota Surabaya, Kamis (22/10l

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi berharap melalui kegiatan ini kehadiran angkutan umum perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) dapat mengurangi polusi udara, mengurangi kebisingan, kemacetan dan pengurangan subsidi BBM.

“Kita harapkan dengan kehadiran BTS ini dapat menghasilkan shifting dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Kami mohon Bapak Kadishub juga sudah mulai mempersiapkan strategi untuk menggunakan angkutan massal. Kota Surabaya ini akan dilaksanakan pada tahun kedua program BTS di 2021 mendatang,” jelas Dirjen Budi.

Budi menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Menhub headway bus nantinya harus tetap dijamin, tidak lebih dari 15 menit sehingga masyarakat tidak menunggu lama di halte.

“Kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan Pemkot Surabaya dan mempelajari ada berapa koridor karena akan menyangkut anggaran dan subsidi ke depannya,” ungkap Budi.

Sementara itu Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran program BTS ini di Surabaya pada tahun 2021 mendatang.

“Atas nama Pemerintah dan warga Surabaya, saya matur nuwun. Kami diberikan kesempatan untuk menangani transportasi.

Risma juga menekankan bahwa dengan kehadiran BTS ini kelak akan menjadi pemicu perubahan perilaku masyarakat Surabaya agar lebih gemar lagi menggunakan angkutan umum. “Saya sampaikan ke Dinas Perhubungan kalau bus itu harus aman, bersih, tepat waktu,” tegas Risma.

Dirjen Budi menambahkan, “Nanti Surabaya akan menjadi yang paling banyak anggarannya karena Surabaya mengajukan untuk 8 koridor artinya bus nya sekitar 150 bus karena 1 koridor minimal ada 20 bus. Anggarannya sekitar Rp500 Miliar untuk BTS di beberapa kota besar di tahun 2021.” (hpr)