GRESIK (Independensi.com) – Tingginya intensitas hujan yang turun setiap hari pada beberapa hari, berdampak meluapnya air Kali Lamong hingga menerjang sejumlah desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Akibatnya, tidak hanya sawah, rumah dan jalan raya yang terendam banjir dengan ketinggian air bervariatif mulai 10 cm hingga 1 meter dibeberapa titik. Namun, telah menelan dua korban yang terseret arus.
Kedua korban yakni, Nafisah (12) asal Dusun Rayung, Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng yang hingga kini belum berhasil ditemukan. Serta, Aliyah Romza Monica (12) warga Dusun Ploso, Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng.
Namun, untuk korban Aliyah Romza Monica berhasil ditemukan dengan selamat. Meski yang bersangkutan telah terseret arus banjir hingga di Desa Kedungrukem yang letaknya jauh dari desa tempat tinggalnya.
Menurut Sofwan Hadi salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, kedua korban yang terseret arus banjir saat itu sedang jalan-jalan melihat banjir di Desa Deliksumber Kecamatan Benjeng.
“Peristiwa terseretnya dua bocah perempuan itu, terjadia sekitar pukul 11.30 WIB tadi. Saat itu kedua korban sedang melihat-lihat banjir yang terjadi di Desa Deliksumber. Padahal arus banjirnya cukup deras, namun keduanya nekat melintas hingga akhirnya terseret arus,” katanya, Minggu (13/12).
“Dua korban yang terseret arus itu, satu berhasil ditemukan dengan kondisi selamat. Tapi satu anak, belum kita temukan masih dalam proses pencarian lebih lanjut bersama tim SAR dan petugas dari Polair Polres Gresik,” tuturnya.
Di tambahkan Hadi, selain diakibatkan curah hujan yang tinggi. Banjir juga dipicu oleh jebolnya tanggul yang berada di Desa Balongmojo di Kecamatan Balongpanggang.
“Sejumlah desa yang paling terdampak banjir luapan Kali Lamong adalah, Desa Balongmojo, Ngampel, Banci dan Desa Dapet Kecamatan Balongpanggang. Serta, Desa Munggugianti, Ngepung dan Desa Metatu di Kecamatan Benjeng,” tandasnya. (Mor)