Kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang terletak di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

JIIPE Resmi Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Sidang Dewan Nasional Kawasan Industri Khusus yang dipimpin langsung Menko Perekonomian RI, memutuskan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) yang terletak di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, disetujui sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru

JIIPE yang dikelola PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) diusulkan sebagai KEK baru menjadi rekomendasi yang akan disampaikan kepada Presiden dan diharapkan mampu menghadirkan investasi sekaligus menyerap tenaga kerja dengan jumlah signifikan.

Direktur HR & GA PT BKMS, Henri Handoko mengatakan bahwa usulan KEK ini ingin mewadahi apa yang diprogramkan pemerintah untuk menarik investasi sebanyak-banyaknya dari luar negeri.

“Dengan membangun industri yang terintegrasi standar internasional, pelabuhan laut dalam, sarana prasana yang lengkap, aksesabilitas yang mudah dijangkau dari semua destinasi, sehingga tujuan mereduce biaya logistic dan easy of doing business bisa dicapai,” katanya, Senin (15/2).

Atas dasar itulah, PT. BKMS mengusulkan supaya status JIIPE ditingkatkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus dengan Tema Teknologi dan Manufaktur untuk pengembangan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi dan logistik.

Dengan ditetapkan sebagai KEK, nantinya JIIPE diharapkan bisa menarik investasai sebesar ± USD 16,9 setara Rp 236 triliun yang terdiri dari pembangunan kawasan ± USD 2,18 M, pembangunan pelabuhan ± USD 1,45 M dan Investasi tenant sebesar ± USD 13,36 M.

“Dengan hasil produksi pelaku usaha di dalamnya, KEK JIIPE juga diharapkan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar ± USD 10,17 miliar per tahun setara 141,1 triliun ketika beroperasi penuh, serta substitusi impor pada produk industri metal dan kimia. Selain itu, serapan tenaga kerja juga diasumsikan dapat mencapai angka 199.818 orang tenaga karja langsung saat beroperasi penuh,” paparnya.

Henri melanjutkan, PT. BKMS selaku pengusul KEK JIIPE menyatakan kesiapannya melalui ketersediaan infrastruktur dalam Kawasan JIIPE dan infrastruktur wilayah sebagai penunjang Kawasan JIIPE, adanya pelabuhan laut dalam, akses tol, pelebaran jalan deandles dan kereta api serta telah adanya komitmen dari anchor investor untuk mengembangkan smelter tembaga di dalam lokasi KEK.

Sementara Pemprov Jatim pada Sidang Dewan KEK yang diwakili oleh wakil gubernur mendukung proyek KEK JIIPE dan menyatakan kesiapan aksesibilitas Gresik dalam kaitan dengan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar yang turut diinisiasi bersama pemerintah provinsi, telah beroperasi dan diharapkan meningkatkan kelayakan industri yang ada di KEK yang diusulkan.

Terkait dengan perizinan, Pemprov Jatim siap mengaselerasi perizinan yang diperlukan pengelola maupun perizinan yang diperlukan tenant atau calon investor.

Kawasan KIK JIIPE dikembangkan di atas lahan seluas 2.125 hektar, mencakup kawasan industri 1.719 hektar, pelabuhan multiguna 406 hektar. Akses KEK JIIPE untuk menjangkau pasar internasional domestik dan global adalah pelabuhan laut, Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, dan jalur kereta api.

“Selain itu, KEK JIIPE juga dilengkapi pelabuhan laut dengan empat dermaga dan total area berlabuh 6.200 meter, dan dapat melayani vessel hingga 100.000 DWT,” ujar Henri.

Selain KEK JIIPE dalam sidang Dewan Nasional KEK yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian pada Rabu (10/2/2021) itu juga menyetujui KEK Lido yang berlokasi Bogor, Jawa Barat. (Mor)