BNPB : 8 Orang Meninggal Dunia, 150 Bangunan Rusak Akibat Gempa di Jawa Timur

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan,  delapan orang meninggal dunia dan 150 bangunan terdampak gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Timur pada Sabtu (10/4/2021), pukul 14.00 Wib. 

Dia melanjutkan, dari delapan orang meninggal dunia. Lima di antaranya teridentifikasi meninggal dunia di Kabupaten Lumajang, tiga lainnya di Kabupaten Malang.

“Perkembangan terkini, Minggu (11/4), pukul 08.00 waktu setempat BNPB mencatat korban meninggal dunia 8 orang,” katanya, melalui keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).

Selain korban jiwa, ada 36 warga mengalami luka ringan dan tiga luka berat akibat gempa tersebut. Sementara itu, sebanyak 1.189 rumah mengalami rusak, rinciannya rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854.

Fasilitas umum (fasum) juga terdampak. Raditya mencatat, total kerusakan fasilitas umum mencapai 150 unit. Adapun sektor pemukiman yang terdampak sebanyak 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.

“Saat ini penanganan darurat masih berlangsung di lapangan,” jelasnya.

Raditya menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota di Jawa Timur mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum.

“Pelayanan permakanan ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang,” terangnya.