BNPB : Tedapat 8 Gempa Susulan Guncang Jawa Timur

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, pasa gempa magnitudo 6,1 di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pihaknya mencatat terjadi delapan kali gempa susulan di Jawa Timur. Namun, besarnya magnitudo gempa susulan ini berbeda-beda.

“Pascagempa M6,1, BNPB mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengenai gempa susulan sebanyak 8,” katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).

Setelah mendapatkan laporan gempa susulan, BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD di wilayah terdampak. Kepala BNPB, Doni Monardo segera bertolak menuju Malang untuk melihat dampak kerusakan.

Sejumlah wilayah di Jawa Timur diguncang gempa dengan magnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) pukul 14.00 Wib. Gempa tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.

Lima di antaranya teridentifikasi meninggal dunia di Kabupaten Lumajang, tiga lainnya di Kabupaten Malang. Selain korban jiwa, ada 36 warga mengalami luka ringan dan tiga luka berat akibat gempa tersebut.

Sementara itu, sebanyak 1.189 rumah mengalami rusak, rincianya rusak berat (RB) 85 unit, rusak sedang (RS) 250 dan rusak ringan (RR) 854. Fasilitas umum (fasum) juga terdampak.

Raditya mencatat, total kerusakan fasilitas umum mencapai 150 unit. Adapun sektor pemukiman yang terdampak sebanyak 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.

Raditya menjelaskan, BPBD kabupaten dan kota di Jawa Timur mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasionalkan dapur umum.

“Pelayanan permakanan ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang,” terangnya.