JAKARTA (IndependensI.com) –Menteri Koperasi UKM dan Koperasi, Teten Masduki mengatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mampu bertahan adalah mampu beradaptasi, terus melakukan inovasi, dan menguasai teknologi. Mengingat, berdasarkan data Bank Dunia sebanyak 80 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tergabung di dalam ekosistem digital, memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
“Faktor online sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan, efisiensi biaya, dan bersaing dengan produk luar,” kata dia dalam pidato kunci, secara virtual, Senin (19/4/2021).
Menteri Teten memahami, digitalisasi memang menjadi bagian penting dari penguatan ekonomi UMKM. Oleh karena itu, pemerintah ingin pandemi Covid-19 ini bisa jadi momentum akselerasi transformasi digital.
Dia mencatat, hingga saat ini sudah ada tambahan 4 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital. Di mana awalnya hanya 8 juta UMKM.
Dengan adanya tambahan tersebut, maka sekarang sudah ada 12,1 juta UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital. Angka ini setara 19 persen dari total populasi UMKM di Indonesia.
“Target kami di 2021 sebanyak 30 juta terhubung ke ekosistem digital ini target yang berat. Tapi kami yakin kalau kami kerja samakan kolaborasikan dengan platform digital dan daerah asosiasi lain sebagiannya ini bisa kita capai,” jelasnya.