Polri Temukan Unsur Pidana Pada Peristiwa Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kepolisian masih terus berupaya mengidentifikasi penyebab terjadinya kebakaran Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Berdasarkan penyelidikan sementara, penyidik Polri menemukan unsur tindak pidana pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada tanggal 29 Maret 2021 tersebut.

“Telah ditemukan adanya tindak pidana pada peristiwa kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/4/2021).

Dia mengatakan, Polri telah menerima laporan polisi terkait kebakaran di Kilang Minyak Balongan dengan nomor LP 147/IV/2021/Jabar/Polres Indramayu. Selanjutnya, Polri telah melakukan langkah-langkah hukum untuk mengungkap terjadinya peristiwa kebakaran tersebut.

“Polri telah memeriksa saksi, menurunkan puslabfor ke tempat kejadian perkara,” jelasnya.

Puslabfor juga telah mengambil sejumlah barang bukti di tempat kejadian kebakaran dan melakukan uji laboratorium secara forensik.

“Penyidik menilai dan melihat secara fakta adanya kesalahan, kealpaan hingga terjadi ledakan dan menyebabkan kebakaran,” ungkap Rusdi seperti dilansir dari Antara.

Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terbakar pada Senin dini hari, 29 Maret 2021, mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka berat akibat peristiwa tersebut.

Selain itu, satu pasien korban luka bakar akibat kebakaran empat tangki Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berinisial IA (17) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama 12 hari.

Kilang Pertamina Balongan memiliki peran strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar minyak (BBM), terutama premium, pertamax, dan LPG yang disalurkan ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan Pemerintahan Indonesia.