Bio Saliva Pendeteksi Covid 19 Ramah Anak dan Bayi

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Bio Farma berencana meluncurkan alat untuk mendeteksi Covid-19 bernama Bio Saliva. Ditargetkan, sebanyak 40.000 unit Bio Saliva yang akan diproduksi PT Bio Farma per bulan untuk tahap awal.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, Bio Saliva sudah diteliti dan digunakan di Amerika Serikat. Bio Saliva memiliki sejumlah kelebihan daripada alat tes Covid-19 lain.

Pertama, sangat praktis karena menggunakan materi air liur. Kedua, bisa digunakan untuk anak dan bayi yang sensitif terhadap alat tes Covid-19 berbentuk stik.

“Nah saya pikir Bio Saliva ini bisa diperuntukkan kalangan yang sensitif seperti anak-anak dan bayi,” katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/7).

Namun, harga tes Covid-19 menggunakan Bio Saliva lebih mahal jika dibandingkan dengan swab antigen. Meskipun, Bio Farma memastikan harga Bio Saliva lebih murah daripada real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

“Kalau dari segi biaya tentu saja ini menjadi debat karena biaya yang mahal jadi dikhawatirkan tidak terjangkau,” ujarnya.

Menurutnya, Bio Saliva tak jauh berbeda dengan swab antigen. Pembedanya hanya pada pengambilan spesimen. Swab antigen dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan. Sedangkan Bio Saliva mengambil sampel air luar dari hasil kumur-kumur.

“Jadi dengan cara kumur-kumur kemudian dites dengan alat tertentu dan pada akhirnya bisa dideteksi. Kalau kita ingat cara antigen juga sama sih, cuma cara pengambilannya saja yang berbeda,” jelasnya.

Hermawan menyebut, penggunaan Bio Saliva di Indonesia tetap membutuhkan penelitian meskipun sudah pernah digunakan di Amerika Serikat. Penelitian ini untuk memastikan seberapa efektivitas Bio Saliva mendeteksi Covid-19.

“Ini harus dipelajari klinikal efektivitasnya, kan dianggap lebih baik dari antigen. Jadi itu juga harus diteliti. Karena antigen sejauh ini menunjukkan efektivitas cukup baik, di atas 70 persen, 80 persen,” tutupnya.