Laksamana TNI Yudo Margono. (Dok/Ist)

Yudo Margono: Bapak Infrastruktur TNI Angkatan Laut

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Laksamana TNI Yudo Margono semenjak menerima jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) selaku pembina kekuatan TNI Angkatan Laut (TNI AL), memiliki pemikiran bagaimana mencetak prajurit-prajurit TNI AL yang tangguh, andal dan profesional. Oleh sebab itu prioritas utamanya adalah pembangunan sumber daya manusia atau SDM.

Seperti dikutip dari akun Youtube milik TNI AL, prajurit TNI AL yang bidang tugasnya berdekatan dengan teknologi Alat Utama Sistem Persenjataan (Autsista) seperti kapal perang, pesawat udara dan kendaraan tempur Marinir. Sementara itu teknologi alutsista sendiri terus berkembang seiring perkembangan teknologi terbaru. Peran SDM punya posisi sentral dalam mengikuti arus perkembangan teknologi di masa mendatang.

Membangun SDM yang tangguh, andal dan profesional diperlukan infrastruktur yang mewadahi. Sarana dan prasarana yang mendukung keterampilan prajurit juga terkait dengan kesejahterahan prajurit dan keluarganya. Disinilah peran dan arahan Yudo selaku pimpinan tertinggi TNI AL untuk mencetak personil TNI AL yang berkualitas dan unggul. Hal ini terkait pula dengan keinginan Pemerintah RI untuk mencetak individu-individu berkualitas dari Sabang sampai Merauke.

(Ist)

Tindak lanjut dari pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui pendirian Satuan Pendidikan dan Latihan di luar Pulau Jawa yakni di Sorong, Makassar dan Tanjung Uban. Hal ini berhubungan dengan pemerataan fasilitas pelatihan dan pendidikan yang selama ini terpusat di Surabaya, Jawa Timur.

Pemerataan sarana dan prasarana di luar Pulau Jawa juga berkenaan dengan keinginan Pemerintah RI untuk percepatan pembngunan di daerah. Dengan adanya kegiatan tersebut dipastikan berdampak perbaikan jalan, pendidikan hingga dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu pembangunan sarana pelatihan dan pendidikan adalah kolam renang mengingat kegiatan TNI AL berdekatan dengan olahraga perairan. Selain itu, sarana tersebut bisa digunakan umum sehingga tercipta sinergitas antara TNI AL dan masyarakat.

Selain itu, Yudo juga memberikan arahan untuk membuat perumahan baik rumah dinas, mess dan rumah pribadi bagi prajurit maupun perwira. Hal ini berkenaan untuk menciptakan personil TNI AL yang berkualitas dan profesional berhubungan juga dengan kesejaterahan keluarganya. Julukan sebagai Bapak Infrastruktur bagi Laksamana TNI Yudo Margono sudah tepat. Tercatat 94 infrastruktur sudah dibuat sejak dirinya menjabat pada Mei 2020. Dia melakukan pendekatan kesejahterahan prajurit yangbpada akhirnya menciptakan SDM TNI AL yang unggul dan profesional.

Jabatan Strategis

Dikutip dari berbagai sumber, Yudo Margono adalah Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut kelahiran Madiun, 26 November 1965. Yudo merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-33 tahun 1988. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, diantaranya bertugas sebagaiomandan KRI Ahmad Yani-351 pada tahun 2006, Komandan Lanal Sorong tahun 2008, Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim tahun 2010, Komandan Satuan Kapal Eskorta Koarmatim pada tahun 2011, Komandan Kolat Koarmabar tahun 2012, dan Paban II Sopsal tahun 2014.

(Ist)

Selanjutnya, pada tahun 2015 Laksamana TNI Yudo Margono menjabat sebagai Komandan Lantamal I Belawan, tahun 2016 sebagai Kepala Staf Koarmabar. Pada tahun 2017 menjabat sebagai Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil). Saat masih menjabat sebagai Panglima Kolinlamil Laksamana TNI Yudo Margono dipercaya menjabat Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) tahun 2018, dan terakhir sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di TNI AL, menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 2019.

Yudo telah menempuh berbagai pendidikan militer. Selain di AAL, Yudo juga berbagai pendidikan di antaranya Sus Paja (1988), Sus Korbantem (1989), Sus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Sus Pariksa Angkatan-18 (1992), Dikspespa Kom Angkatan-9 (1993), Diklapa-II/Koum Angkatan-11 (1997). Selain itu, Seskoal Angkatan-40 (2003), Sus Keankuman TNI AL (2007), Sesko TNI Angkatan-38 (2011), dan Lemhannas RI (PPSA) Angkatan-52 (2014).

(Ist/Instagram)

Pendidikan umum yang pernah ditempuh yaitu SD (1977), SMP (1981), SMA (1984), S1 Ekonomi Manajemen (2014) dan S2 Manajemen (2015). Atas jasa-jasanya kepada bangsa dan negara, berbagai tanda jasa bintang dan satya lencana diperoleh antara lain Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Jalasena Nararya, Satya Lencana VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI.

Abdi Negara

Dalam kesehariannya, Laksamana TNI Yudo Margono didampingi oleh istri tercinta, Veronica Yulis Prihayati serta tiga orang putra yakni Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata dan Noval Wira Abiyuda. Namun demikian, tak banyak orang yang tahu kalau istri Yudo Margono adalah seorang abdi negara berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) di Mabes Polri.

Dikutip dari majalah internal TNI AL Jala Puspita, Vero sapaan akrabnya, adalah seorang perempuan kelahiran Yogyakarta dan besar di Kertosono. Sebelum mendampingi sang suami sebagai pembina kekuatan TNI AL, Vero bertugas di Baharkam, Mabes Polri. Kesibukannya sebagai aparat polisi tak membuat ibu tiga orang putra ini melupakan perannya di TNI Angkatan Laut.

Sebagai Ketua Umum Jalasenastri, Vero aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan dan membina persatuan istri-istri tentara di TNI. Seperti, aktif memberikan pelatihan keterampilan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada para anggotanya, menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada Unsur KRI, serta memberikan pembekalan kepada istri Perwira TNI AL

Menurutnya, sebagai seorang Istri Perwira TNI AL perlu penyesuaian diri dan mental serta tidak boleh mengintervensi dalam urusan kedinasan suami serta memahami teknologi dan bijak dalam bermedsos dengan menjaga nama baik diri sendiri, suami, keluarga dan TNI AL.