Kepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia pada acara ulang tahun Bakamla RI di lapangan Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat. (Istimewa)

Bakamla RI: Garda Depan Penjaga Lautan Indonesia

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia atau disingkat Bakamla RI dan biasa disebut Bakamla, adalah badan paramiliter negara yang bertugas menjaga keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia. Berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Lauta (TNI AL), Bakamla turut memperkuat jajaran garda depan penjaga wilayah yurisdiksi maritim Nusantara.

Seperti dikutip dari Wikipedia, Bakamla merupakan lembaga pemerintahan nonkementrian yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Sebelumnya Bakamla adalah lembaga nonstruktural yang bernama Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia (disingkat Bakorkamla RI atau Bakorkamla).

Dalam usia yang ke-16 tahun pada 29 Desember 2021, Bakamla semakin matang dengan mewujudkan jati diri dan perannya sebagai penegak hukum di perairan dan yurisdiksi Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU no.32 tahun 2014. Hal ini disampaikan Kepala Badan Keamanan Laut RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia pada acara ulang tahun Bakamla RI di lapangan Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat.

Aan dalam sambutannya mengatakan, kinerja maksimal sudah ditunjukkan Bakamla. Tidak saja dalam bidang operasi dengan penangkapan pelaku pelanggaran hukum dan ancaman di laut, dan dukungan SAR, dalam bidang Jakstra Bakamla telah menyusun sejumlah rekomendasi strategi kepada pemerintah dan juga dalam bidang kerjasama terus melakukan pembinaan dan pengembangan kerjasama dengan partner Coast Guard negara sahabat.

“Perlu disadari oleh para personel Bakamla bahwa Bakamla telah diamanatkan oleh Presiden sebagai embrio coast guard-nya Indonesia. Ini berarti bahwa kedepan, Bakamla akan menjalankan secara penuh tugas dan peran Coast Guard yaitu security (keamanan), safety (keselamatan), dan defence (pertahanan, dalam hal ini sebagai komponen cadangan TNI AL di masa perang),” ujar Aan.

Dia menambahkan, tugas yang penuh risiko ini menjadi dasar kompetensi personel Bakamla. SDM Bakamla harus memiliki sikap perilaku, pengetahuan dan ketrampilan, serta kesamaptaan jasmani yang prima layaknya prajurit militer, sehingga tidaklah salah ASN Bakamla memiliki kualifikasi para militer. Kondisi ini yang mendasari pola pembinaan personel Bakamla membangun sistem pendidikan dasar yang bersifat semi militer atau disebut coast guard basic training.

Lebih jauh Aan mengatakan, berkiprah sebagai penjaga keamanan laut selama 16 tahun hendaknya di hari ulang tahun ini  hendaknya menjadi momentum dan refleksi bersama untuk lebih baik di tahun depan. “Tahun 2022 tentu akan tetapi dinamis dan kita harus siap menghadapinya. Untuk itu kita perlu menetapkan sasaran-sasaran strategis sebagai pedoman dalam menyiapkan diri menyongsong tahun 2022,” imbuhnya.

Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan penyematan brevet utama Bakamla RI. Brevet ini sebagai tanda kualifikasi yang bersifat khusus bagi personel Bakamla yang menjadi kebanggaan karena menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai penegak hukum di lautan. Kemudian dilanjutkan dengan atraksi defile personel Bakamla.

Pencapaian Prestasi

Perlu diketahui, pada tahun 2021 banyak prestasi yang telah dicapai Bakamla  diantaranya bidang keamanan dan keselamatan laut antara lain, bidang operasi dan latihan telah melaksanakan operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya, menghalau kapal survei Tiongkok dan anomali kapal tanker Yunani, penangkapan kapal yang melaksanakan illegal transshipment, menggagalkan penyeludupan narkoba di Kep. Seribu, SAR wilayah, menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) yang melakukan illegal fishing, pengamanan Laut Natuna Utara (LNU) dan pengamanan Rig Noble.

Pada bidang kerjasama telah terlaksana courtesy call dengan instansi terkait baik dalam maupun luar negeri, pembangunan kapasitas, ASEAN Coast Guard Meeting, latihan keamanan laut terpadu, menggelar rapat koordinasi keamanan maritim, melaksanakan daily brief bersama instansi terkait serta membentuk dan membina Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala).

Pada bidang kebijakan dan strategi telah menyusun implementasi strategi di Laut Natuna Utara (LNU), menyusun strategi pengawasan hak lintas di ALKI, menyusun strategi kolaborasi pengamanan di Laut Sulawesi dan Sulu, menyusun Roadmap Bakamla RI, menuyusun konsep manajemen pengamanan maritim, menyusun konsep pengembangan sistem peringatan dini, menyusun konsep Nelayan Nasional Indonesia (NNI), dan menyusun perkiraan ancaman keamanan di laut.

Terakhir, di bidang informasi, hukum dan organisasi telah terlaksana Coast Guard Basic Training bagi CASN 2020 Bakamla RI, pengembangan sistem monitoring, pencapaian dalam BKN Award, penyelenggaraan advokasi hukum, penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, penguatan alutsista atau sarana patrol Bakamla RI serta implementasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

Pada tahun ini Kinerja Bakamla RI yang dicapai adalah dapat meningkatkan daya tangkal terhadap perilaku atau anomali di ALKI, menunjukkan intensi kuat terhadap penguasaan Laut Natuna Utara (LNU), meningkatkan kepercayaan stakeholder terkait terhadap Bakamla serta berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara yang mencapai 4 triliun lebih dari berbagai penindakan atau penegakkan hukum.